Selasa, 11 Mei 2021

Giliran Goro, Lanjutkan Potong Rumput

SEPEKAN menjelang Idul Fitri, kesibukan membersihkan rumah sudah dimulai. Isteri saya sibuk sejak empat hari yang lalu. Begitu juga anak-anak. Saya juga membantu. Hari ini, Selasa (11/05/2021) dua hari menjelang Idul Fitri 1442 (ikut kalender, belum resmi dari Sidang Itsbat Pemerintah) sedari pagi isteri saya sudah sibuk ngepel rumah. Tentu saya ikut bantu-bantu.

Sejak beberapa hari yang lalu, itu saya lihat anak saya yang paling bungsu, Opy sibuk membuka gorden (langsi) yang terpasang. Kata isteri saya akan dipasang gorden lainnya. Saya ingat, setiap tahun (Idul Fitri) isteri saya selalu mengganti gorden rumah. Bisa juga hingga dua tahun. Bukan gorden baru. Kebetulan dia mengoleksi beberapa gorden. Jadi ditukar ganti saja memakainya.

Anak saya yang satu lagi, abangnya, Ery setiap sore saya lihat bekerja (bersih-bersih) di luar rumah. Memotong rumput dan beberpa dahan pokok yang sudah tidak perlu. Menyapu dan bersiha-bersih lainnya.  Dia pula yang hampir setiap sore menyapu dan membuang buah jambu di belakang rumah yang gugur begitu banyak. 

Goro keluarga ini memang tidak serentak. Sesuai waktu dan kesempatan masing-masing. Karena kemarin-kemarin memang belum libur, waktu-waktu kosong masing-masing kami hanyalah sebelah siang atau petang. Saya sendiri, dalam keadaan belum begitu fresh setelah sakit satu pekan lebih saya lebih banyak istirahat. Tapi satu pekan terakhir ini saya sudah merasakan benar-beanr sehat.

Selasa ini, sisa dua hari lagi menjelang Idul Fitri, setelah tadi pagi bantu-bantu isteri ngepel lantai rumah, saya pun keluar rumah. Pekerjaan memotong rumput masih sedikit lagi saya lihat. Biasanya dipotong dan dibersihkan oleh anak saya, Ery. Saya lanjutkan pagi ini dengan menggunakan sabit juga. Beberapa hari ini dilakukan oleh Ery, anak saya yang nomor dua itu.

Tahun-tahun lalu itu, biasanya halaman rumah ini dipotong rumputnya menggunakan mesin rumput. Tapi harus dipotong oleh orang lain. Diupahkan, maksudnya. Tahun ini, anak saya mau mengangsur memotong menggunakan sabit. Dan menjelang lebaran ini rumputnya tidak terlalu panjang. itulah sebabnya kami tidak lagi memakai jasa upah tukang potong.

Sesungguhnya saya melakukan ini lebih karena ingin menggerakkan badan agar dapat keringat saja. Saya juga hanya memotongnya saja. Nanti menyapu dan membuang rumputnya akan dikerjakan oleh anak-anak saya. Anggap saja ini goro (gotong royong) giliran sendiri. Lumayan juga sambil disiram panas matahari pagi saya memotong rumput halaman dengan senang hati. Keringat pun lebih cepat keluarnya. Selasa pagi, giliran bersih-bersih rumah bersama.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...