Selasa, 29 April 2014

Status FB pun Karya Tulis



BELAJAR dan memulai menulis bisa dari mana dan di mana saja. Ketika tekad untuk belajar dan memulai menulis sudah dimiliki, maka jangan ada keraguan sedikitpun. Mulai saja menulis. Tulislah apa saja. Semakin ragu, semakin tidak menentu. Lama semangatnya akan hilang berlalu.


Ada penulis memberi resep, "Menulislah setiap hari, buktikan apa yang terjadi!" (Om Jay). Ada pula kalimat, "Menulis itu nenyalakan pelita hati." Atau kalimat begini, "Jadilah penulis dan pembaca maka Anda akan menjelajah dunia." Saya tak tahu, itu pernyataan siapa saja. Tapi ada ratusan bahkan ribuan kalimat motivasi dibuat untuk memberi semnagat kepada caloncalon penulis.

Walaupun demikian, ternyata tetap tidak mudah menyuruh seseorang untuk menulis. Bagi kita guru, terasa betul betapa sulitnya menyuruh siswa bahkan sesama teman guru untuk menulis. Berbagai alasan dijadikan penghalang untuk menulis. Dan alasan sepele tapi klasik adalah 'malas' atau 'tidak ada ide'. Sungguh alasan dari dulu hingga sekarang, selalu muncul kalimat ini.

Satu dua bulan ini, saya melihat rekan-rekan guru di sekolah sudah mulai ada sdikit berubah. Sejak hampir satu tahun lalu, ketika lahirnya peraturan yang mewajibkan membuat karya tulis (PTK, misalnya) bagi yang akan naik pangkat, maka motivasi untuk menulis itu semakin diperkuat. Rekan=rekan guru saling mengingatkan. Dan sejak itu pula, para guru sepakat untuk memulainya dengan membuat status yang pendek saja dulu. Isi status tentu saja diharapkan mengenai kejaidan sehari-hari.

Nah, satu dua bulan ini saya melihat ada beberapa guru yang mulai membuat status di akun faceboknya. Lebai? Tidak, karena selama ini ternyata jangankan memanfaatkan facebook untuk komunikasi dan pertemanan, malah ada yang tidak atau belum memiliki akun facebook. Dan ketika sudah ada yang rajin mengisi halaman facebooknya dengan kalimat-kalimat yang juga mengandung pesan, itu artinya sudah ada kemajuan.

Seorang guru menulis begini: "Suatu Pekerjaan apabila tdk segera dikerjakan,maka ianya akan menjadi sesuatu yg sangat memberatkan,bahkan bisa jadi ianya atau tdk akan terselesaikan.Begitu juga sebaliknya,pekerjaan yg segera diselesaikan akan membuat pikiran tenang, jadi sebanyak apapun pekerjaan apabila dikerjakan setahap demi setahap maka pasti akan terselesaikan.untuk itumarilah kita melawan rasa malas yang ada pada diri kita." (Ponila Wati, 29/ 04/ 14). Status ini dikomentari oleh beberapa orang guru. Itu juga bagus sebagai latihan menulis.

Ada juga contoh status seorang guru begini, "Seperti biasa agenda rutin sesudah upacara bendera senin 28 april 2014 pertemuan majlis guru bersama kepala sekolah untuk mengkoreksi perkembangan dan kemajuan sekolah dalam KBM serta bertukar informasi seputar output dan input pastinya.ada beberapa informasi dan koreksi yang di sampaikan pak Rasyid Nur sebagai pimpinan ke majlis guru mengenai..
1.kurangnya minat membaca para siswa siswi sma n3.sumber dari pengunjung pustaka satu hari hanya 4 orang siswa dgn orang yg sama.
2.tetap dan tidak akan berubah menanamkan nilai BUDAYA BERSIH,TERTIB, dan DISIPLIN dengan WAKTu.
3.ini yg tidak bisa di tawar lagi MENYONGSONG KURIKULUM 2013 permendikbut no 81A.
Untuk kls XI dan XII masih menggunakan ktsp sedangkan kls X menggunakan kurikulum 2013 mudah2an sman3 siap dan bisa menjalankan amanah yg di berikan dan di tugaskan oleh dinas pendidikan di karimun....." (Desseriyani Ardys) Tidak dikutip keseluruhannya. Lumayan panjang statusnya.Juga dikomentari oleh beberapa orang lainnya.

Jika guru memang belum mau membuat tulisan yang lebih panjang (lengkap), saya percaya dengan aktif menulis akun facebook pun akan mampu terbina kreativitas tulis-menulisnya. Tentu saja akan menjadi kunci, apakah bisa konsisten secara rutin atau sebaliknya, menggunakan filsafat 'panas, panas tahi ayam?" Jika konsisten dan rutin membuat dan menyampaikan gagasan di status facebook, insyaallah itu juga akan menjadi karya tulis. Tapi harus terus ditingkatkan hingga saatnya menjadi sebuah karya tulisan yang sebenarnya. Banyak membaca? Ya, itu wajib jika ingin mengembangkan keterampilan menulis.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...