Selasa, 17 Desember 2013

Pnitia UAS Harus Bekerja Keras

BERBANDING dengan sistem ujian sesama satu kelas, ujian dengan menggabungkan siswa dari kelas yang berbeda dalam satu ruang ujian yang sama sudah pasti lebih menyulitkan pelaksanaannya. Panitia harus bekerja lebih keras karena menggabungkan peserta didik yang berbeda kelas dalam satu ruang ujian yang sama akan menyulitkan terutama dalam pembagian soal ujian.
Jika dalam satu ruang ujian ada 20 orang atau lebih, misalnya maka jika keseluruhan siswa itu merupakan siswa yang sama kelasnya, jelaslah dalam pembagian soalnya akan lebih mudah. Tapi jika mereka bergabung antara kelas-kelas yang berbeda maka otomatis pembagian soal ujiannya juga akan lebih sulit. Pengawas harus tahu persis kelas berapa duduk di mana agar soalnya tidak tertukar.

Untuk apa siswa yang berbeda kelas ditempatkan dalam satu ruang ujian yang sama? Dan biasanya mereka diatur duduknya agar siswa yang sama kelasnya tidak duduk berdampingan langsung, untuk apa? Tujuannya adalah untuk membatasi atau mengurangi bahkan menghilangkan kesempatan untuk saling  mencontek sesama satu kelas karena soal ujian yang sama.

Harus diakui bahwa sampai hari ini budaya mencontek di kalangan siswa di negara kita masih belum hilang. Jika ada kesempatan untuk saling mencontek satu sama lainnya maka biasaya para siswa akan melakukannya. Pengecualian untuk beberapa orang siswa, mungkin ya. Tapi jumlah siswa yang benar-benar tidak mau mencontek (walaupun ada kesempatan) itu sangatlah sedikit. Lebih banyak yang suka mencontek dari pada yang tidak.

Untuk itu diperlukan strategi agar kesempatan mencontek itu dikurangi atau dihilangkan. Seperti dilakukan dalam penyelenggaraan UN (Ujian Nasional) yang membuat soal ujian yang berbeda untuk siswa yang berdekatan duduknya dalam satu ruang ujian. Beberpa tahun belakangan ini, pelaksana UN (BNSP) membuat soal UN dengan beberapa paket. Artinya untuk anak-anak yang duduk berdekatan dalam satu ruangan, akan diberi soal dengan paket yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menutup kesempatan untuk saling mencontek itu.

Untuk ujian semester yang pekan-pekan ini berlangsung di beberapa sekolah, perinsip soal paket juga dapat dilakukan dengan cara menggabungkan siswa yang berbeda kelas dalam satu ruangan ujian. Seperti dilakukan oleh salah satu SMA di Karimun, bahwa panitia menggabungkan siswa kelas X, XI dan XII dalam satu ruang. Tentu saja soal yang mereka akan jawab adlah soal ujian sesuai kelas nya masing-masing. Dan otomnatis cara ini tidak akan terjadi lagi saling mencontek oleh para siswa yang berdekatan duduknya.

Yang tentu saja harus dilakukan oleh pantia adalah kerja ekstra keras. Mengapa? Karena pantia harus benar-benar jeli dan tertib dalam pembagian kelas dan peserta ujian dalam kelasnya. Dalam pendistribusian soal juga harus hati-hati agar tidak tertukar antara satu orang dengan orang lainnya dalam satu ruang tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Catatan Kunjungan FKUB Batam di FKUB Karimun

BEBERAPA hari menjelang rencana kedatangannya ke Kabupaten Karimun salah seorang pengurus FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kota Batam me...