Selasa, 12 November 2013

Catatan dari Sosialisasi K-13: Tunaikanlah Janji

KETIKA Pak Zulkifli mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kurikulum adalah 'janji guru kepada siswa' maka kami para peserta Sosialisasi Persiapan Implementasi Kurikulum 2013 di Wisma Karimun, hari itu sedikit terkejut dan heran. Kurikulum adalah janji guru kepada siswa?
Tapi setelah Pak Zulkifli yang bernama lengkap Zulkifli Anas, M Ed itu menjelaskan dengan lebih detail dan rinci, barulah kami memahami apa maksud kalimat konotasinya itu. Katanya, jika kita membaca setiap kompetensi yang ada dalam kurikulum, maka kita akan menemukan bahwa pada hakikatnya kurikulum itu adalah janji guru kepada peserta didiknya. Bacalah, misalnya salah satu kompetensi yang menyebutkan bahwa 'pesrta didik mampu memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan baik dan benar' misalnya, maka itu artinya sekolah (baca: guru) sudah berjanji akan membuat (baca: mengajar dan mendidik) pesrta didiknya untuk mampu memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan baik dan benar setelah mengikuti pembelajaran yang dikelolanya.

Jika guru tidak mampu membuat anak-didik untuk memahami dan mengamalkan ajaran agamanya maka itu berarti kurikulum itu belum terjalankan dengan benar oleh guru. Tidak ada tuntutan lain kepada guru selain membuat peserta didik berkompeten sebagaimana tuntutan yang dinyatakan dalam kurikulum. Bukankah itu sebagai sebuah janji? Begitu kira-kiran Pak Zulkifli beragumen.

Demikianlah Kurikulum 2013 (K13) yang sejak dua hari lalu kembali disosialisasikan kepada para Kepala Sekolah dan beberapa guru sebagai perwakilan setiap sekjolah (SMA/ MA/ SMK) se-Kabupaten Karimun. Diharapkan pada tahun 2014 nanti, pada saat Kabupaten Karimun secara resmi harus melaksanakan K13 itu, tidak lagi ada ganjalan bagi guru dan Kepala Sekolah dalam mengimplementasikannya.

Maka tunaikanlah janji, begitu kurang lebih penjelasan dan penegasan Pak Zulkifli sebagai narasumber K13 kepada peserta sosialisasi K13 hari ini. Jika para guru benar-benar ingin mengimplementasikan K13 di sekolah maka pahamilah bahwa perinsip kurikulum sebagai sebuah janji mulia guru kepada siswa. Tidak ada jalan lain bagi sekolah selain bertekad untuk membuktikan tuntutan itu. 

Jika selalu dikatakan bahwa untuk kesuksesan implementasi K13 sangat ditentukan oleh pola pikir guru, itu artinya juga sebagai peringatan bahwa inti kurikulum itu pada dasarnya adalah kesediaan guru untuk menunaikan janjinya kepada peserta didiknya. Maka marilah ditunaikan janji itu agar K13 ini sukses dan berhasil dalam implementasinya. Semoga!***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Pertemuan Bulanan IPHI Edisi November, Lancar

PERTEMUAN Bulanan IPHI (Ikatakan Persaudaaraan Haji Indonesia) Kabupaten Karimun edisi November 2024, Ahad (10/11/2024) berjalan lancar. Dih...