Senin, 23 September 2013

Bila Guru Tidak Juga Menulis, Hadeuh

TIDAK terbayangkan jika sampai batas tertentu guru tidak juga mau menulis. Maksud saya tidak ada minat untuk membuktikan kemampuannya di bidang tulis-menulis, misalnya membuat laporan atau karya ilmiah lainnya. Padahal dalam waktu yang sama, sebenarnya guru sudah membuat karya tulisnya yakni dalam bentuk perencanaan pembelajaran.


Jika membuat RPP sudah terbiasa --walaupun di tahap pertama mungkin dengan mengadopsi karya sahabat lain-- dalam keseharian sebagai guru maka tidak ada alasan seorang guru tidak mau membuat karya tulis lain. Harus mau dulu. Bahwa di awal-awal belum merasa bisa itu tidak masalah. Yang harus dipertahankan adalah rasa mau mencobanya.

Sesungguhnya kewajiban membuat karya tulis bagi seorang guru sudah merupakan kewajiban yang melekat pada profesi guru itu sendiri. Kewajiban itu bahkan sudah dituangkan dalam bentuk peraturan yang tidak dapat dielakkan oleh guru. Dalam Permeneg PAN-RB No 16/ 2009 sudah dengan jelas disebutkan bahwa membuat karya tulis sebagai bagian pengembangan profesi guru wajib dilaksanakan sebagai persyaratan untuk kenaikan pangkat. Dan itu sudah diwajibkan sejak awal-awal, yakni ketika guru akan mengusulkan kenaikan pangkatnya dari golongan III/B ke III/ C. Dulu, kewajiban itu dimulai di golongan IV/A ke IV/B.

Nah, apakah guru akan menjadikan golongan III/B itu sebagai terminal terakhir dalam rangka kenaikan pangkatnya? Tentu saja tidak. Maka jalannya adalah dengan membuat karya tulis tersebut atau bentuk pengembangan profesi lain yang sudah ditentukan. Yang pasti pengembangan keprofesian berkelanjutan itu adalah bagian yang tak terpisahkan dari profesi guru itu sendiri.

Jadi, apakah kita akan tetap tidak berniat dan berminat untuk mencoba membuat tulisan sebagai usaha kita untuk membuat karya tulis ilmiah nantinya? Hadeuh, apakah kata dunia? Saya percaya (walaupun belum banyak buktinya) bahwa para guru akan mau dan mampu membuat karya tulis sebagai bagian fungsi dan tanggung jawabnya sebagai guru. Semoga!***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...