Jumat, 19 Oktober 2012

MENJUNJUNG INTEGRITAS GURU


BUKAN bermaksud 'memercik air di dulang, muka sendiri yang akan basah', bukan. Sebagai guru, tidaklah salah mengakui kalau sampai saat ini masih ada dan terlihat kekeliruan atau kekurangan guru dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya. Saya tidak merasa ini kesalahan jika harus membeberkan sesedikit apapun kekeliruan guru itu sempat terlakukan. Saya lebih suka menyebutnya sebagai instrospeksi diri.

Saya memang selalu mengajak sahabat-sahabat guru untuk berpikir seribu kali kalau masih ragu atau masih setengah-setengah mantap memikul beban sebagai seorang pendidik. Bukan karena berbagai fasilitas dan tunjangan guru yang saat ini sudah lumayan banyak diberikan Pemerintah tapi tugas dan tanggung jawab guru itu memang bersifat spesifik. Ini adalah profesi khusus.

Seorang tokoh pendidik tempatan (sudah menjadi tokoh Nasional), Djauzak Ahmad pernah saya dengar mengatakan kalau tugas guru itu adalah tugas terikat. Tidak bebas. Paling tidak, katanya, tugas guru terikat oleh waktu dan tempat. Berbeda dengan profesi lain yang tidak terlalu terikat dengan waktu dan atau tempat. Artinya, waktu dan tempat akan menjadi salah satu kunci dalam keberhasilan guru.

Seorang guru dalam menjalankan tugas memang tidak bisa lepas dari waktu atau jadwal yang sudah ditentukan. Dari kurikulum dan silabus saja sudah digambarkan kalau proses pembelajaran itu tidak akan lepas dari waktu. Untuk membuat proses pembelajaran terarah dan berjalan teratur, SK (Standar Kompetensi) dan KD (Kompetensi Dasar) sudah ditetapkan sedemikian rupa secara nasional. Dari SK-KD itulah para guru di sekolah menyusun indikator dan materi ajar untuk proses pembelajarannya.

Waktu-waktu yang harus diatur dan dipersiapkan juga sudah ditetapkan. Setiap tahun dibagi menjadi dua semester waktu sesuai dengan SK-KD yang sudah ditetapkan. Sampai kepada penyusunan Program Tahuan (Prota), Program Semester (Prosem) dan RPP (Rencana Pelansanaan Pembelajaran) pengaturan waktu semakin tegas. Dari perencanaan itulah waktu-waktu pelaksanaannya akan diatur dalam jadwal pelajaran yang akan dikeluarkan Kepala Sekolah.

Dalam melaksanakannya itulah masih terasa dan ada sahabat-sahabat guru yang belum patuh dan disiplin dengan waktu. Masih ditemukan para guru yang terlambat datang ke sekolah dengan berbagai alasan. Alasan-alasan itu memang masuk akal. Tapi jika dalam data keterlamabatan itu selalu tercatat guru yang sama, maka alasan apapun itu akan sulit dipercaya oleh sekolah.

Ketidakdisiplinan waktu juga dapat ditemukan dalam penyelesaian pemberian materi ajar kepada peserta didik. Walaupun guru bersangkutan tidak pernah terlambat masuk kelas, dan tidak juga mempercepat keluar kelas, namun jika strategi pembelajaran yang dipakai tidak sesuai dengan karakter peserta didik dan karakter materi ajar itu sendiri maka penuntasan materi juga akan tertunda. Ini pun dapat disebut memengaruhi alokasi waktu yang sudah ditetapkan.

Sesungguhnya, konsistensi guru dalam disiplin tugas akan menjadi ukuran sejauh mana integritas seorang guru dalam mengemban tugasnya. Seorang guru yang berintegritas tinggi, dengan tanggung jawab penuh dalam menjalankan tugas, tidak perlu selalu memberikan alasan ke pihak sekolah untuk tidak datang dan atau untuk terlambat datang sesuai jadwal-jadwal tugas yang sudah ditetentukan. Seorang Bapak yang punya isteri, tidak perlu isterinya menjadi alasan untuk tidak datang ke sekolah. Sebaliknya seorang Ibu yang punya suami, punya anak, pekerjaan memasak, semua itu tidak harus menjadi alasan untuk mengganggu tugas sebagai seorang guru.

Sebagai guru kita sangat-sangat harus bersyukur atas berbagai fasilitas dan tunjangan yang sudah diberikan sekolah dan pemerintah. Tunjangan profesi bagi guru yang sudah bersertifikat profesional, adalah salah satu yang mestinya menjadi pendorong untuk menjunjuung tinggi integritas sebagai guru. Rasa tanggung jawab akan menjadi penentu keberhasilan dalam melaksanakan fungsi dan tanggung jawab guru sebagai penyiap masa depan generasi muda. Semoga.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...