TAHUN BARU di hari baru, awal minggu, sekolah-sekolah mulai dibuka sehabis libur semester ganjil 2010/ 2011. Ada sekolah yang membukanya dengan melaksanakan upacara bendera Senin-Pagi sebagaimana biasa, tetapi ada juga yang langsung melaksanakan kegiatan gotong royong membersihkan pekerangan, taman dan tentu saja kelas masing-masing rombel (rombongan belajar). Dan bagi sekolah yang sebelum libur belum sempat membagi rapor hasil ujian semester ganjil, hari pertama juga diisi dengan acara pembagian rapor.
Tahun baru di hari baru, yang sejatinya harus pula baru adalah mental dan semangat semua komponen sekolah. Kepala Sekolah, guru, pegawai TU (Tata Usaha), siswa dan bahkan orang tua serta pemangku kepentingan (stakeholder) sekolah lainnya mesti memperbarui mental dan semangat demi sekolah.
Tahun baru di hari baru, waktu-waktu memulai langkah tanggung jawab dan hak baru, tidak boleh ada lagi pelanggaran ketentuan dalam kesadaran atau di luar kesadaran seperti setahun atau selama bertahun-tahun sudah dilakukan. Guru-guru yang tidak melaksanakan tugas dengan baik, pegawai TU yang lebih suka bermain game di depan komputer dari pada menyelesaikan tugas-tugas administrasi, Kepala Sekolah yang lebih banyak keluar meninggalkan sekolah dari pada mengurus sekolah dan para siswa yang tidak ikhlas mematuhi ketentuan dan peraturan sekolah, itu tidak boleh lagi ada.
Di pihak lain, masyarakat pendukung sekolah serta pemerintah yang bertanggung jawab atas keberadaan sekolah yang selama ini masih terasa renggang komunikasinya, wajib ditingkatkan dan dirapatkan komunikasi itu. Harmonisasi hubungan ini akan menjadi penentu kerja keras Kepala Sekolah, Guru, Pegawai TU dan siswa di sekolah dalam mewujudkan visi-misi sekolah. Visi-misi yang indah di kertas hanya akan menjadi mimpi tak berujung jika pihak-pihak penentu keberhasilan tidak saling berkomunikasi dan tidak saling bersinergi.
Tahun baru di hari baru, yang harus terus-menerus digalakkan adalah kerja keras yang jujur dan fokus pada kepentingan pendidikan yang diemban sekolah. Tujuan pendidikan sebagaimana dinyatakan pada pasal (3) Undang-undang No 20 Tahun 2010 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi, "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab", itu tidaklah akan mudah diwujudkan jika komponen-komponen penentu keberhasilan sekolah tidak bisa kompak.
Satu tahun --2010-- sudah kita tinggalkan. Satu tahun --2011-- ke depan dan tahun-tahun yang terus ada di hadapan adalah masa yang tidak mungkin kita tinggalkan, tapi bisa saja waktu-waktu itu meninggalkan kita. Kerugian mendalam yang menunggu di hadapan adalah jika waktu-waktu itu tidak terkelola dan tidak termanfaatkan dengan baik.
Bagi Kepala Sekolah dengan fungsi edukasi, manajerial, supervisi, leader, inovator dan motivator yang disingkat dengan EMAS-LIM waktu-waktu yang dulu terbiar, tentu harus berubah. Para guru dengan fungsi mengajar dan mendidik, pun wajib fokus pada kewajiban sebagai agen pembaharuan itu. Begitu juga dengan komponen lainnya. Harus memastikan dari sekarang bahwa waktu yang akan datang itu tidak lagi akan disia-siakan.
Itu semua hanya akan terjadi dengan modal mental dan semangat baru. Cara pandang dan cara berpikir yang keliru selama ini, harus diperbarui dengan cara pandang dan cara berpikir yang baru. Begitu juga dengan semangat. Semangat baru di tahun baru, tidak boleh ditawar-tawar lagi. SELAMAT MENINGGALKAN TAHUN LALU DAN SELAMAT MENEMPUH TAHUN BARU. Kita bekali diri kita dengan mental dan semangat baru. Semoga.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar