Jumat, 06 September 2024

5 Adab Orang Tua Kepada Anak Menurut Imam Ghazali

TULISAN berjudul 'Hikmah Pagi: 5 Adab Orang Tua Kepada Anak Menurut Imam Ghazali' yang diposting Mas Ruhi di situs hajinews.id Ahad (01/09/2024) lalu baguslah untuk diulang-ulang baca. Artikel itu terkait hubungan antara anak dan orang tua. Selengkapnya tulisan itu saya tulis ulang di halaman ini.

Orang tua hendaknya menjaga adab terhadap anak. Sebagai orang tua yang baik, cara-cara tersebut merupakan salah satu bentuk kecintaan terhadap anak dan bukti ketaatan serta ibadah kepada Allah Swt. Mengutip hadits Rasulullah Saw mengatakan, “Muliakanlah anak-anak kalian dan didiklah dengan baik, karena anak-anak kalian adalah hadiah untuk kalian.” (HR Ibnu Majah)

Berkaitan dengan itu, Imam Al Ghazali dalam kitab al-Adab fid Din menjelaskan beberapa adab orang tua terhadap anaknya. Orang tua yang bijaksana harus memahami bahwa ada sejumlah adab yang harus diperhatikan terhadap anaknya. 

Berikut, 5 adab orang tua terhadap anaknya yang dikemukakan Imam Al-Ghazali seperti dirinci dalam buku Membangun Kembali Harga Diri Orang Tua yang Sirna tulisan Indra Mulyana.Bersikap Baik pada Anak. 

Adab pertama, membantu sang anak berlaku baik kepadanya. Sikap seorang anak tentu dipengaruhi oleh sikap orang tuanya.

Jadi, jika orang tua sayang kepada anaknya maka sang anak membalas kebaikan yang sama. Menanamkan adab kepada anak merupakan salah satu tugas utama para orang tua, jangan sampai orang tua melupakan tugas penting ini.

Apabila orang tua gagal menanamkan adab terhadap anaknya, maka mereka tidak memiliki pegangan kuat untuk menjadi generasi saleh dan salehah. Akhirnya, anak berubah menjadi durhaka yang mana ini termasuk dosa besar seperti diterangkan dalam sebuah hadits.

“Dosa-dosa besar yang paling besar adalah: syirik kepada Allah, membunuh, durhaka kepada orang tua, dan perkataan dusta atau sumpah palsu.” (HR Bukhari dan Muslim)Tidak Paksa Anak Berbuat Baik di Luar Kemampuannya

Adab kedua, tidak memaksa sang anak berbuat baik melebihi batas kemampuannya. Penting dipahami bahwa orang tua harus memahami psikologi perkembangan anak sehingga dapat mendidiknya sesuai dengan fase perkembangan.

Perlu diperhatikan, Islam merupakan agama yang memudahkan penganutnya bukan sebaliknya. Jadi, jangan sampai orang tua meminta sesuatu yang menyulitkan sang anak karena Allah Swt menghendaki kemudahan bukan kesulitan.

Hadits dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya agama itu mudah. Dan selamanya agama tidak akan memberatkan seseorang melainkan memudahkannya. Karena itu, luruskanlah, dekatilah, dan berilah kabar gembira! Minta tolonglah kalian di waktu pagi-pagi sekali, siang hari di kala waktu istirahatlah dan di awal malam.” (HR Bukhari)Tidak Memaksa Anak ketika Susah

Adab ketiga, hendaknya, orang tua tidak memaksakan anak ketika sedang susah. Sebaiknya, ketika ingin memberi perintah kepada anak lihatlah situasi terlebih dahulu. Apabila anaknya dalam keadaan emosi atau ada permasalahan, orang tua jangan menyuruh mereka. Sebab, jika dipaksakan maka sang anak akan menolak. Ada baiknya orang tua bertanya kepada anaknya dengan penuh kelembutan. Ketika mereka sudah tenang, bolehlah memberi perintah kepada anaknya.Tidak Menghalangi Anak Taat kepada Allah Swt.

Adab keempat, bagi orang tua terhadap sang anak yaitu tidak menghalangi mereka untuk taat kepada Allah SWT. Jadi, jangan sampai orang tua menghalangi anaknya untuk beribadah.

Allah SWT berfirman dalam surat Luqman ayat 15, yang  artinya, “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” 
Adab yang terakhir atau kelima adalah orang tua jangan membuat anak sengsara yang disebabkan pendidikan yang salah. Maksudnya, orang tua berkewajiban mendidik anak dengan sebaik-baiknya agar memiliki ilmu yang cukup dan keterampilan yang diperlukan.
Jika orang tua tidak cukup membekali anaknya dengan kedua hal itu dan malah memanjakan anaknya, ini akan membuat sang anak sengsara di kemudian hari. Anak menjadi tidak mandiri, bodoh dan sulit menolong dirinya sendiri di masa mendatang.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

MUI Laksanakan Lomba Pidato Antar SLTA

MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Karimun melalui Komisi Pendidikan dan Kaderisasi, Kamis (10/10/2024) melaksanakan kegiatan Lomba Pid...