Selasa, 04 April 2023

Berbagi Pesan di Masjid Al-Mubarak

INILAH pengalaman Ramadan malam ke-5, Ahad (26/03/2023), yaitu ketika mengisi jadwal Santapan Rohani Ramadan PMKK (Persatuan Muballigh Kabupaten Karimun) tahun 1444 (2023) di masjid Al-Mubarak, Meral. Masjid Al-Mubarak adalah salah satu dari dua masjid tertua di Kabupaten Karimun. Wisatawan asing maupun dalam negeri sering menjadikan masjid ini sebagai salah satu destinasi wisata jika sampai di Kabupaten Karimun.

Tiap tahun saya selalu mendapat jadwal dari PMKK untuk mengisi tausiah singkat sebelum pelaksanaan salat tarwih. Puluhan masjid dan puluhan surau dijadwalkan oleh pengurus PMKK untuk dikunjungi oleh para muballigh di daerah ini. Masjid Al-Mubarak sebagai salah satu masjid favorit muballigh, sering menajdi harapan tujuan oleh para muballigh. 

Saya bangga mendapat jadwal di sini walaupun saya tidak pernah meminta masjid-masjid atau surau yang diatur oleh pengurus PMKK sesuai keinginan saya. Meskipun sebenarnya semua masjid atau surau sama saja sebagai sebuah rumah ibadah, dan sama pula sebenarnya bagi setiap penceramah, ternyata ada saja masjid atau surau yang dianggap favorit oleh penceramah. Bagi saya sesungguhnya sama saja jika dijadwalkan untuk diisi.

Terlepas dari favorit-tidaknya masjid malam ini, bagi saya kesempatan berbagi pesan agama dengan jamaah adalah satu hal yang baik dan mulia. Sebagai sebuah kewajiban bagi setiap muslim, menyampaikan pesan-pesan agama itu pasati akan mendapat pahala dari Allah sebagai sebuah ibadah. Kunci dari semuanya adalah keikhlasan. Jadi, penentu berkah-tidaknya adalah karena keikhalsan muballighnya, bukan karena status masjid atau suraunya.

Kurang tepat sebenarnya jika ada penceramah yang membeda-bedakan masjid atau surau ketika akan mengisi jadwal ceramah yang sudah ditentukan. Bahwa ada masjid yang besar dengan jamaah yang ramai dan ada pula sebaliknya, kenyataan itu adalah hal biasa. Tidak bisa menjadi ukuran untuk membedakan perasaan dalam memenuhi jadwal. Begitu juga masjid atau surau yang memberikan uang transport lebih besar dari pada masjid atau surau lainnya, juga tidak baik menjadi patokan dalam memenuhi jadwal.

Di masjid Al-Mubarok salat tarwih melaksanakannya dengan 11 rakaat bersama tiga witir. Di banyak masjid atau surau lainnya ada pula yang melaksanakannya dengan 23 rakaat bersama witir tiga rakaat. Jumlah rakaat inipun juga tidak harus menjadi penilaian dalam memenuhi jadwal ceramah. Sekali lagi, utamanya adalah keikhlasan dalam melaksanakan tugas yang diamanahkan pengurus. Semoga kita mendapat berkah dan pahala dari Allah Swt.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Pesan Gubernur Saat Menutup Resmi STQH ke-11 Provinsi Kepri

GUBERNUR Kepri, H. Ansar Ahmad, menutup secara resmi perhelatan STQH (Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits) XI Tingkat Provinsi Kepri tahun 20...