“Saya tidak mau, Pak. Apalagi ditunjuk menjadi ketuanya. Aduh, janganlah.” Berbagai dalih dikemukakan Safro untuk menolak suara aklamasi satu kampung itu. Suasana rapat kampung menjadi heboh karena penolakan Safro. Belum pernah ada penolakan di kampung itu jika masyarakat sudah memilihnya. Safro sendiri memang baru pindah dari kampung sebelah. Kurang lebih enam bulan Safro dan isteri menjadi warga baru di sini. Baru pindah rumah.
“Maaf, Bapak-bapak semua. Saya belum ….” Sebelum kalimat
Safro selesai semua peserta rapat serentak mengangkat tangan dengan mengucapkan
kalimat ‘aklamasi’ sebanyak tiga kali. Hebatnya kalimat itu seperti koor yang
diatur. Selain Safro dan Pak Imam Masjid yang memimpin rapat, semuanya angkat
tangan dengan mengucapkan kalimat itu. Persis tiga kali dan serentak ucapan
semuanya. Safro terperangah. Dia tidak menyangka kalau masarakat kompak
menunjuknya menajdi Ketua Panitia Pemilihan Ketua RT. Safro akhirnya diam
saja.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar