Sabtu, 05 November 2022

Safro Kehujanan

MESKIPUN tidak rutin Safro subuh di masjid, dia tetap berusaha untuk berjamaah ke rumah suci itu. Isterinya pernah diajaknya agar ada teman untuk menembus gelapnya subuh dan lebatnya pokok-pokok di kiri-kanan jalan menjelang ke masjid. "Perempuan kan lebih baik di rumah, Bang?" Safro tidak bisa memaksa, kalau isterinya sudah mengatakan begitu. Padahal, kan tidak haram hukumnya ke masjid, mengapa bini aku sama sekali sekali tidak mau berjamaah ke sana?

Pagi Sabtu ini Safro sudah bulat akan berangkat. Besok subuh ada ceramah dari Ketua MUI yang kebetulan sedang berada di sini, katanya di hati. Konon, dia akan subuh di masjid kampung kita ini. Hati Safro bulat akan ke masjid namun ragu, apakah Kiyai itu benar-benar subuh di masjid kampung kita? Ada juga isu, Pak Kiyai ceramahnya di Masjid Kabupaten. Masalahnya masjid itu lebih jauh lagi.

Bangun lebih awal berbanding subuh-subuh sebelumnya, Safro memaksa diri mandi. Terasa sejuk menusuk tulang, tapi dia sudah bulat. Saya akan ke masjid, nanti ketahuan baunya, katanya sambil menyiram badan dari air bak itu. Selesai berpakaian, dia langsung engkol motor butut itu, dan zuuur...dia pun berangkat. Baru empat menit, persis di tengah pepohonan yang memenuhi kiri-kanan jalan, hujan menderu. Waduh, gimana? Ini maju kena-mundur kena? Safro nekad melanjutkan. Tiba di masjid dia sudah basah. Jamaah juga belum ada. "Ini cobaan, Mungkin niatku tidak betul," katanya berbisik sendiri.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Pesan Gubernur Saat Menutup Resmi STQH ke-11 Provinsi Kepri

GUBERNUR Kepri, H. Ansar Ahmad, menutup secara resmi perhelatan STQH (Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits) XI Tingkat Provinsi Kepri tahun 20...