Buru-buru dia mencuci kakinya. Bagian terakhir kaifiyat wudhuk yang dia tahu. Tapi tib-tiba perasaannya mau buang air kecil. Ya, Allah mengapa tiba-tiba saya mau buang air? Di sini hanya ada kran air menempel di dinding pagar untuk wudhuk. Hanya untuk wudhuk saja. Jika mau pipis mestinya ke tempat wudhuk bagian utara masjid. Ya, Allah bisa pipis di celana, aku, pekiknya juga tanpa suara.
Dia berlari masuk masjid yang imamnya masih membaca ayat. Dia berdiri di saf sebelah kiri dan langsung takbir. Imampun pun ruku' sesaat dia takbir. Pikirannya tidak hanya pada imam yang sudah ruku' dan berarti dia masbuk satu rakaat, tapi dia juga memikirkan kantong kemihnya yang sebentar lagi bisa bocor atau pecah. Ini gara-gara nonton itu. Terlambat tidur dan akhirnya juga terlambat bangun, keluhnya mengingat malamnya dia nonotn live sepakbola. Aku kesiangan, katanya dalam hati. Sekaligus dia istighfar, karena ragu apakah dia mengucapkan kalimat keluhan itu saat solat. Jika berkata-kata dalam solat, artinya solatnya tidak sah. Hanya safro yang tahu.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar