KITA setuju pernyataan Jim Rohn yang mengatakan “Jika Anda benar-benar menginginkan untuk melakukan sesuatu, Anda
akan menemukan jalan untuk itu. Jika Anda tidak benar-benar
menginginkannya, Anda akan menemukan alasan untuk itu.” Jika disingkat bisa menajdi kalimat, "Seribu jalan jika ada kemauan, seribu alasan jika tidak ada kemauan." Atau lebih singkatnya lagi, "Dimana ada kemauan di situ ada jalan." Itu kita sebut juga sebagai kata-kata mutiara. Guru-guru kita selalu menjadikan itu pemotivasi kita.
Kata-kata mutiara yang dikatakan pula semacam 'Hadits Melayu' oleh sebagian orang, akan menjadi kata-kata motivasi bagi pembaca. Apalagi umumnya kata-kata itu berasal dari para ahli. Orang-orang hebat. Tapi, apakah kata-kata itu berasal dari para ahli atau dari siapapun yang dapat memotivasi diri, itu tetap penting bagi kita. Semakin banyak mendengar atau membaca pernyataan hebat dari mereka-mereka yang sudah hebat dalam banyak hal, semakin baik juga bagi kita. Setidak-tidaknya kita dapat menggerakkan kemauan kita dari motivasi yang mereka berikan.
Sayangnya sering juga kita menyaksikan sendiri betapa banyak diantara kita yang tidak terlalu antusias dalam satu tugas. Padahal tugas itu sudah menjadi kewajiban dan sudah melekat dengan keberadaan kita dalam satu posisi. Kita menyebutnya profesi. Seorang guru sudah otomatis melekat tugas dan tanggung jawab itu pada dirinya. Begitu pula dengan profesi lainnya. Sedihnya, itu tadi, ada yang lalai. Keadaan seperti itu tidak jarang kita menyaksikannya. Atau bahkan kita sendiri melakukannya. Intinya masih ada diantara kita yang tidak bersemangat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab itu walaupun itu nyata-nyata adalah tanggung jawab kita. Di sisi lain, kita sesungguhnya sudah membaca kata-kata motivasi dari para ahli.
Di sinilah perlunya motivasi. Motivasi dari luar diri. Mengapa perlu motivasi dari luar diri? Karena motivasi dari dalam diri sendiri terkesan tidak cukup kuat untuk mempengaruhi diri untuk melakukan perbutan dan tanggung jawab kita sendiri. Atas alasan tertentu sering tugas dan tanggung jawab tidak terselesaikan sesuai dengan yang seharusnya dilakukan. Banyak alasan untuk tidak atau menunda melakukan.
Sering membaca, memahami dan menghayati kata-kata hebat dari para pakar atau orang-orang hebat lainnya adalah cara terbaik bagi kita untuk memupuk dan menyuburkan motivasi pada diri kita. Dengan terus menyemangati diri khususnya dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab sendiri, dapat dipastikan kita juga akan termotivasi untuk melaksanakan tugas-tugas tambahan lainnya. Katakanlah tugas ekstra yang diamanahkan orang lain kepada kita. Tidak tepat jika pekerjaan-pekerjaan tambahan terabaikan karena tugas pokok tidak terselesaikan. Maka di situlah perlunya selalu ada motivasi diri.
Mari terus menjadikan kata-kata bijak dari para tokoh bijak untuk membuat dan menjadikan kita juga terbawa bijak. Mari jadikan kata-kata motivasi dari para ahli yang bijak-bestari untuk menjadikan kita juga bisa termotivasi.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar