Selasa, 22 Februari 2022

Menikah di Angka Dua nan Istimewa

SABTU (19/02/2022) lalu saya menyeberangi laut kurang lebih satu setengah jam untuk menuju ke Moro. Hajatnya menghadiri undangan seorang teman, H. Syafrizal yang menghelat pesta nikah anaknya. Hari itu resepsi pernikahan anaknya yang laki-laki dalam bentuk 'munduh mantu' istilah orang di sini. Saya merasa kepergian saya ke Moro, itu cukup istimewa. 

Sudah lama saya tidak ke Moro. Padahal, di tahun 1994 hingga 2002 silam saya hidup di Moro. Saya menjadi orang Moro. Sebagai Kepala Sekolah untuk pertama kali di SMA Negeri 1 Moro setelah mengabdi sebagai guru selama 9 tahun di SMA Negeri Tanjungbatu (kini bernama SMA Negeri 1 Kundur). SMA Negeri 1 Moro waktu itu merupakan sekolah yang baru dibangun di Kecamatan Moro yang saat itu berkategori daerah sulit. Istimewanya saya ke Moro kemarin, itu karena tiba-tiba teringat kisah-kisah lama, saat saya di Moro itu.

Hari Selasa (22/02/2022) ini saya kembali menghadiri undangan pernikahan. Sekaligus menyaksikan prosesi ijab-kabul pernikahan anak seorang teman. Bahkan tidak sekadar teman. Dia adalah Pembina Yayasan Darul Mukmin (YDM), tempat saya saat ini mengabdi sebagai Direktur YDM yang mengelola TKIT, SDIT dan SMPIT serta TPQ/ DTA Darul Mukmin. Nama pemilik yayasan itu adalah Muhammad Hasbi. Hari ini dia menikahkan anaknya, Fadhil Maulana dengan seorang gadis pilihan anaknya, Suci anak Iwan Kusuma.



Saya ingin mengatakan pernikahan hari ini lebih istimewa berbanding tiga hari lalu itu. Istimewanya bukan pada diri saya yang menyaksikan seperti saya pergi ke Moro. Tapi istimewa bagi kedua mempelai yang mengalaminya. Tersebab istumewanya adalah karena catatan tanggalnya. Kedua suami-isteri ini mencatat tanggal pernikahannya dengan angka yang bagus. Hanya ada dua angka pada tanggal penikahannya, angka nol (0) dan angka dua (2). Mereka ijab-kabul tepat pada tanggal 22 Februari 2022. Jika semuanya ditlis dengan angka jadilan angka 22022022. Enam angka dua dan dua angka nol. Istimewa, kan? Pasti mudah mengingatnya.

Tentu saja tidak hanya orang menikah yang merasakan keistimewaan catatan tanggal hari ini. Mereka yang melahirkan anaknya pada hari ini, atau orang yang 'berpulang' pada hari ini, juga akan tercatat dalam dirinya catatan dengan angka istimewa itu. Intinya, setiap kejadian yang kita alami satu kali dalam hidup tentu saja ccatatan ini akan menjadi catatan istimewa kita. Bagi saya, sekadar menyaksikan dua orang anak-cucu Adam menikah pada hari dengan tanggal yang istimewa itu. Kita yakin, tidak akan menemukan dengan mudah angka dengan urutsan istimewa seperti sekian tahun yang akan datang.

Semoga saja, semua orang yang ditakdirkan Tuhan memiliki peristiwa penting pada hari dengan tanggal istimewa ini dapat merasakannya dengan penuh syukur. Dalam agama juga diyakini tidak ada sebenarnya yang kebetulan di hadapan Tuhan. Semuanya sudah diatur-Nya. Sekali lagi, beruntunglah orang-orang yang mengalaminya.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Catatan Kunjungan FKUB Batam di FKUB Karimun

BEBERAPA hari menjelang rencana kedatangannya ke Kabupaten Karimun salah seorang pengurus FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kota Batam me...