BERHENTILAH MELIHAT PUNGGUNGMU, SAYANG
Kini, berhentilah melihat ke punggungmu, sayang
Tataplah ujung laut untuk amukmu terus bergelora
Memecah karang asa tersisa
Menghempaskan amarah cinta ke tepian batu cadas
Mengasah gelisah mengumpul resah
Teruslah lihat horizon pembatas hak dan kesewenang-wenangan
Kuasa ada di genggamannya
Itu harus kau tahu, sayang
Kala mata hati memandang jauh menusuk palung sumsum haru
Suram kelam adalah malam hitam pengendap pekat dendam
Api pengobar dosa-dosa tak jua padam
Bergelora menyala membakar keangkuhan
Langit muram membuka topeng wajah palsu
Itu mereka tak tahu, sayang
Anakku, adikku, kakak-abangku, ayah-emakku dan semua yang kutahu
Katakan selamanya cinta
Tak kan sumbing binasa
Tanah ini, air ini adalah titipan untuk semua
Jangan katakan mereka pemiliknya
Itu harus kau tahu, sayang
Lagu merdu mengukir ngilu hati segera berlalu
Mari terlelap di pasungan ranjau dan duri-duri
Biarkan suram
bintang-bintang tenggelam memandang
Biarkan bulan sabak membuka tukak di otak
Katakan selamanya kita cinta negeri kita
Kita tahu mereka tak tahu, sayang
Tbk,22122021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar