Minggu, 12 Desember 2021

Pantun Ibu Tumpuan Restu

PANTUN di hari Ahad. Ditulisnya bersusun dibacanya pun nikmat. Baris demi baris dan kalimat demi kalimat mengandung nasihat. Sampiran dan isi saling mengikat. Dari dulu hingga kini dengan masa berabad-abad tidak jua bosan kita membaca dan melihat.

Kini, kembali disuguhkan di sini beberapa bait sebagai pengisi waktu barang sesaat. Jika pun tidak memadai dan tak membuat puas dan nikmat, namun inilah yang dapat dibuat. Tetaplah ditatap karena itulah yang diharap . 

 

I

Sirami tebu di waktu magrib

Daunnya subur batangnya kuat

Hormati ibu hukumnya wajib

Selamat di kubur hingga akhirat

 

II

Kuncup merekah bunga kemboja

Usah patahkan daunnya satu

Hidup berkah harapan kita

Jangan lupakan restunya ibu

 

III

Lebat hutannya di Gunung Daek

Ambillah kayu potong dahannya

Jika ditanya teman terbaik

Itulah ibu penuh sayangnya

 

IV

Buah mengkudu penawar mata

Daun berbisa usah dimakan

Ayah dan Ibu merawat kita

Menjadi dosa jika melawan

 

V

Bila berbuah anak kelapa

Petiknya mudah tingginya lama

Bila berdoa janganlah lupa

Ibu dan ayah paling utama

Demikianlah beberapa untai pantun sambil jari dususun berharap maaf dan beribu ampun. Manalah tahu tersalah ucap keliru tulis. Wasalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Sudah 1123 Menuju 1124

CATATAN Kamis (28/11/2024) ini adalah tulisan ke-1124 --wow-- dalam daftar tulisan yang ada di blog saya, 'maribelajar' ini. Beberap...