BERANGKAT hari Jumat (17/09/2021) siang kembali hari Ahad (19/09/2021) pagi. Tiga harinya, Jumat, Sabtu dan Ahad. Tapi dua malamnya, malam Sabtu dan malam Ahad. Tidak lama. Itulah perjalanan akhir pekan saya di pertengahan bulan September 2021. Harus saya tegaskan, ini bukan perjalanan akhir pekan yang bernuansa liburan.
Hebatnya perjalanan akhir pekan, ini karena ikut menunaikan kewajiban, berpartisipasi dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke-4 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kepri. Musda ini penting, selain ketuanya sduah wafat dan beberapa pengurusnya sudah tidak bisa aktif juga karena masa khidmatnya sudah habis. Lima tahun yang diamanahkan sejak tahun 2017 sudah berakhir pada tahun ini. Jadi, wajib hukumnya Musda ini.
Sebagai salah seorang pengurus di MUI Provinsi, saya diundang ikut ber-Musda bersama pengurus lainnya. Setiap pengurus harian, ketua-ketua komisi dan Dewan Pertimbangan mendapatkan jatah satu undangan sebagai peserta Musda. Saya yang lima tahun lalu diberi amanah sebagai Ketua Komisi Komunikasi dan Informasi mendapat jatah untuk ikut serta.
Pembukaan Musda dijadwalkan pada Jumat malam itu. Karena tempatnya Musdanya di Hotel Golden View, Batam yang notabene jauh dari tempat tinggal saya, maka saya berangkat dari Karimun pada siang Jumat. Masih sempat melaksanakan kewajiban sebagai khatib di Masjid Al-Ubudiyah Jumat itu. Setelah solat itulah saya dan beberapa orang pengurus MUI Kabupaten Karimun berangkat.
Untuk sekadar tahu, peserta Musda MUI Provinsi ini juga perwakilan MUI Kabupaten se-Provinsi Kepri. Dari tujuh kabupaten/ kota, Kabupaten Karimun salah satunya. Jadi, pengurus MUI Kabupaten Karimun juga harus berangkat ke Batam. Dan saya bergabung dengan mereka untuk sama-sama berangkat dari Negeri Berazam ke Kota Batam Madani.
Sekitar pukul dua siang kami meninggalkan Pelabuhan Domestik Tanjungbalai Karimun. Tujuan adalah Pelabuhan Sekupang, Batam. Kurang lebih 100 menit 'berenang' mengharungi laut Karimun- Batam, kami sampai di seberang. Sebuah mobil avanza yang dirental oleh pengurus MUI Kabupaten Karimun telah menunggu di Terminal Pelabuhan Sekupang. Menunggu sebenatr kamipun berangkat dengan mobil silver itu.
Singgah sebentar di Masjid Jabal Arafah untuk solat asar dan di salah satu kedai kopi di Nagoya Batam untuk sedikit mengisi 'kampung tengah' sekitar pukul lima kami sampai di Golden View Hotel. Melapor kepada panitia Musda lalu kami diberi kunci kamar hotel untuk selanjutnya kami masuk kamar. Saya mendapat kamar 924. Tidak lama sempat istirahat karena sebentar lagi akan solat magrib. Dan selepas magrib sudah diingatkan panitia untuk ke ruang makan di lantai dua hotel tersebut.
Malam pertama, itu adalah malam pembukaan Musda. Dibukan langsung oleh Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, SE MM dan dihadiri oleh beberapa pejabat provinsi serta peserta Musda acara pembukaan berjalan lancar. Diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya, lalu berturut-turut acaranya adalah pembacaan ayat-ayat suci alquran, laporan panitia pelaksana dan pidato Iftitah oleh Ketua Umum MUI Provinsi saat ini. Terakhir sambutan dan pengarahan Gubernur Kepri sekaligus membuka secara resmi Musda MUI ke-4 ini. Acara ditutup dengan doa.
Pada malam pertama ini setelah acara pembukaan langsung diisi dengan presentasi oleh perwakilan MUI Pusat. Ada dua orang pengurus MUI Pusat yang hadir, masing-masing Ketua Korwil MUI Sumatera dan satu lagi adalah Sekretaris Jenderal MUI Pusat. Mereka memberikan pencerahan kepada seluruh peserta Musda sekaligus mengingatkan untuk mengikuti dan melaksanakan Musda dengan sebaik-baiknya.
Di hari kedua, Sabtu (18/09/2021) merupakan hari yang padat agenda acaranya. Mulai Sidang Pleno I tentang pengesahan Tatib, Jdwal dan Pemilihan Pimpinan Musda. Berlanjut ke sidang-sidang pleno berikutnya dengan agenda antara lain Laporan Pertanggungjawaban pengurus MUI masa khidmat 2017-2021, lalu tanggapan laporan oleh peserta Musda. Setelah itu ada sidang pleno dengan agenda ekspos kegiatan MUI Kabupaten se-Provinsi serta acara yang paling menegangkan adalah pembentukan formatur serta pemilihan Ketua Umum dan Pengurus Harian oleh Tim Formatu. Masih pada hari yang sama sidang pleno dengan agenda laporan hasil sidang formatur.
Ada juga sidang-sidang komisi. Dua komisi yang ditentukan panitia adalah Komisi A yang membahas perihal organisasi dan program kegiatan serta Komisi B yang membahas rekomendasi Musda MUI tahun 2021. Ada tiga sasaran rekomendasi, antara lain ke umat (muslim) lalu DPRD dan terakhir ke Pemerintah. Hasil sidang-sidang komisi dilaporkan pada sidang pleno juga. Dan satu hari ini full agenda dan benar-benar selesai acaranya.
Malam kedua, Sabtu malam tinggal seremoni malam Penutupan saja lagi. Dengan dihadiri oleh Wakil Gubernur, Marlyn Agustina dan suaminya, Rudi selaku Wali Kota Batam, acara malam penutupan terasa lebih semarak berbanding malam pembukaan. Pertama, malam penutupan ini juga dihadiri oleh peserta Musyawarah NU se-Kepri yang kebetulan melaksanakannya di hotel yang sama. Oleh gubernur acara penutupannya disejalankan. Kedua, tempat acaranya juga di aula yang bergengsi, Golden Prown 933. Dengan diawali makan malam bersama, acara Malam Penutupan dua kegiatan sekaligus memang terasa lain.
Ahad (19/09/2021) hari ketiga bagi saya di Batam, tepatnya di Hotel Golden View, tinggal persiapan kembali ke rumah. Karena ada rencana lain yang harus saya kerjakan di Karimun, pagi-pagi saya sudah meninggalkan hotel. Kebanyakan peserta Musda masih berkesempatan di sini hingga siang atau sorenya. Bahkan perwakilan MUI Karimun juga tidak sekaligus pulang pagi itu. Ada yang merencanakan akan kembali ke Karimun siangnya. Saya, hari ketiga ini hanya fokus mau pulang saja.
Begitulah, tiga hari dua malam perjalanan saya di ujung pekan pertengahan September 2021. Bagaimanapun, kesibukan itu dapat terlalui atas izin dari Yang Maha Kuasa. Perjalanan lancar dari Karimun ke Batam dan sebaliknya. Acara-acara yang dilalui juga berjalan lancar. Hajat dan agenda Musda MUI tercapai sudah.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar