Selasa, 08 Juni 2021

Menjaga Amal agar Tidak Sia-sia

Bahwa setiap amal ibadah yang baik akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT, kita sudah tahu. Sering para ustaz menyampaikan dalam ceramahnya. Tapi para ustaz dan guru-guru kita juga mewanti-wanti dan menyruh berhati-hati. Mengapa? Karena pahala amal kebaikan tersebut bisa saja habis terkikis jika tidak dijaga dengan baik.

Ajaran agama menerangkan bahwa beramal satu kebaikan itu mudah. Cukup dengan satu senyuman sudah bisa menjadi ibadah. Justeru yang berat itu adalah menjaga dan merawatnya agar tidak habis terkikis oleh perbuatan dan tindakan sendiri.


Mari kembali kita ingat, ada beberapa hal yang dapat menghabiskan semua pahala kebaikan kita jika kita tidak berjaga-jaga. Perkara-perkara itu adalah,

1) Sibuk dengan Aib Orang Lain;
Sibuk dengan aib (kesalahan) orang lain, artinya suka mempermaslahkan kesalahan dan kekurangan orang lain. Jeleknya itu sampai lupa aib (kesalahan) diri sendiri. Ibarat bunyi peribahasa, "Semut di seberang lautan kelihatan sedangkan gajah di pelupuk mata tidak kelihatan.

2) Hati Keras;
Hati keras maksudnya tidak mau mendengar apalagi menerima pendapat dan nasehat orang lain. Ibarat kata peribahasa, "Kerasnya hati lebih keras dari pada batu karang." Intinya sulit untuk menerima kebaikan yang disampaikan orang lain.

3) Cinta Berlebihan Tehadap Dunia;
Yaitu cinta mati terhadap dunia, merasa hidupnya hanya di dunia saja. Orang seperti ini semua aktivitasnya tertuju hanya untuk kenikmatan dunia belaka. Pasti lupa akan hari esok atau hari akhirat yang abadi.


4) Zalim Sepanjang Waktu;
Maksudnya adalah kezaliman yang tak pernah berhenti dalam hidupnya. Misalnya melakukan perbuatan maksiat. Kita tahu kalau perbuatan maksiat itu biasanya membuat kecanduan pelakunya. Jika tidak segera bertaubat dan berhenti maka sulit untuk meninggalkan kemaksiatan tersebut selamanya. Itu artinya menzalimi diri selamanya.

Dari beberapa sumber, sesungguhnya sikap buruk yang dapat merusak pahala amal-ibadah kita masih banyak lagi. Sebutlah, misalnya lamunan yang berlebihan kaena merasa hidup selamanya di dunia. Ada juga misalnya, kehilangan rasa malu, dan lainnya. Semoga kita bisa terhindar dan berusaha menghindari sikap-sikap itu.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Catatan Kunjungan FKUB Batam di FKUB Karimun

BEBERAPA hari menjelang rencana kedatangannya ke Kabupaten Karimun salah seorang pengurus FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kota Batam me...