TIGA hari terakhir ini ada kesibukan saya. Sebenarnya tidak saya sepenuhnya. Tapi teman saya, Mas Roni. Teman saya itu yang sebenarnya sibuk karena saya memintanya membuat kandang ayam. Jujur saja, saya tidak terlalu yakin kalau saya bisa membuat seperti yang saya inginkan. Dari pada nanti tidak memuaskan, ya saya minta bantu buatkan kepada yang lebih ahli. Dia memang tukang. Berprofesi sebagai tukang rumah dan bangunan. Tetangga juga. Katanya lagi tidak ada kerjaan.
Saya memerlukan sebuah kandang ayam. Sejak ayah (mertua) saya berpulang kerahmatullah empat hari lalu, ayam peliharaaannya tidak ada yang mengurus. Tidak ada yang memberi makan, minum dan mengurusnya sehari-hari seperti yang di lakukan selama ini. Selama ini itulah 'hiburan' ayah, orang tua isteri saya itu. Sejak pensiun dari Bea Cukai belasan tahun lalu dia lebih banyak di rumah saja. Dan memelihara ayam adalah salah satu kesibukannya.
Sejak sakit-sakitan beberapa pekan menjelang dia 'berangkat' konon dia sudah berpesan kepada anak-anaknya agar ayamnya diurus jika dia sudah tiada. Diberi makan dan lainnya sebagaimana dia memelihara ayam itu selama ini. Kini dia telah pergi. Pergi untuk selama-lamanya. Kata emak (ibu mertua saya) ayam-ayam itu tidak mudah mengurusnya jika tidak serius. Katanya, jika tidak ada anak-anaknya yang mau mengurusnya dengan baik, ayam-ayam itu akan diberikan begitu saja orang lain yang mau memelihara.
Kata isteri saya, "Kita bawa ke Kampung Wonosari saja. Kita yang ambil dan pelihara." Saya tidak menolaknya. Orang kiri-kanan rumah kami memang ada ayam masing-masing. Pernah juga tadinya berminat ingin memelihara ayam. Lumayan, ayam kampung untuk dapat telor atau dagingnya, kata dalam hati. Kini, setelah ada kesempatan, maka saya sepakat dengan isteri untuk membawa sebagian ayam itu ke rumah dan akan dibuat kandangnya.
Itulah beberapa hari ini saya ikut sibuk mendampingi Mas Roni membuat kandang ayam. Ayam warisan dari ayah mertua, kata saya dalam hati. Saya akan belajar memeliharanya. Jika kelak ayam-ayam itu bisa 'berkembang' sebagaimana ayah mertua saya memeliharanya, tentu saja itu akan menguntungkan. Saat ini, ada 11 ekor anak ayam yang sudah kami boyong dari Kampung Bukit (rumah mertua) ke Kampung Wonosari (rumah kami) untuk dipelahara. Kadang yang tengah dibuat ini akan menjadi rumah barunya nanti. Semoga kalian sehat-sehat saja, ya? Pinta saya dalam hati.***1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar