
Kukirimkan tangis ini
manusia-manusia tak berdosa
di bumi sana
di Palestina, di Suria, di Afganistan dan di seantero bumi mana saja
Mereka tak
berdosa tidak tahu apa-apa
tidak tahu siapa membunuh mereka
berdosa tapi berdosa kepada siapa
bersalah tapi bersalah kepada siapa
siapa bersalah atas siapa
yang membunuh sesama manusia
tidak tahu siapa membunuh mereka
berdosa tapi berdosa kepada siapa
bersalah tapi bersalah kepada siapa
siapa bersalah atas siapa
yang membunuh sesama manusia
Kukirimkan
tangis ini
menangis atas perbuatan fir'aun yang kini kembali ada
menjelma kembali menyiksa
menyiksa dan memaksa siapa saja yang tidak mematuhinya
menyiksa segala apa yang dia tidak suka
segala apa yang dia tidak duga
darah mengalir di mana-mana
permusuhan disabung dengan air mata
menangis atas perbuatan fir'aun yang kini kembali ada
menjelma kembali menyiksa
menyiksa dan memaksa siapa saja yang tidak mematuhinya
menyiksa segala apa yang dia tidak suka
segala apa yang dia tidak duga
darah mengalir di mana-mana
permusuhan disabung dengan air mata
Kukirimkan
tangis ini
sebagai senjata pemusnah angkara murka
untuk membunuh mereka yang serakah
yang memaksa rakyat karena kuasa
yang menyiksa rakyat karena jiwa celaka
yang menyengsarakan rakyat karena haus darah
nyahlah semuanya
nyahlah malapetaka
nyahlah penggubah tangis mereka
matilah pembuat dosa angkara murka
sebagai senjata pemusnah angkara murka
untuk membunuh mereka yang serakah
yang memaksa rakyat karena kuasa
yang menyiksa rakyat karena jiwa celaka
yang menyengsarakan rakyat karena haus darah
nyahlah semuanya
nyahlah malapetaka
nyahlah penggubah tangis mereka
matilah pembuat dosa angkara murka
Kukirimkan
tangis ini
kini aku sudah tidak punya apa-apa
kini aku sudah kering air mata
tapi perang dan pernusuhan tak jua reda
pertelingkahan masih ada
pembunuhan tidak pernah sudah
dunia buta tidak berbuat apa-apa
syaitan dan iblis berpesta pora mengukir angkara
dan pestanya terus ada
di balik hati kita yang berdusta
kini aku sudah tidak punya apa-apa
kini aku sudah kering air mata
tapi perang dan pernusuhan tak jua reda
pertelingkahan masih ada
pembunuhan tidak pernah sudah
dunia buta tidak berbuat apa-apa
syaitan dan iblis berpesta pora mengukir angkara
dan pestanya terus ada
di balik hati kita yang berdusta
Kukirimkan
tangis ini
ke atas tumpukan harapan
harapan kita harapan siapa saja
mereka akan terus menangis tiada tara
tangis mereka adalah tangis kita
mintalah maaf kepadanya
ke atas tumpukan harapan
harapan kita harapan siapa saja
mereka akan terus menangis tiada tara
tangis mereka adalah tangis kita
mintalah maaf kepadanya
Tbk: 29102016
dari Buku Antologi Puisi MAAFKAN AKU TERSESAT (hal 1)
Jika berminat, harga Rp 40.000 hub HP 08127094687 - WA 081261024355
Mntap pak ..
BalasHapusTerima kasih, Ibu Aidil Fitriani
BalasHapus