Sabtu, 12 November 2016

Menjaga Kebersihan Jiwa-Raga dan Lingkungan adalah Ibadah*

KESADARAN bangsa, termasuk masyarakat di daerah kita tentang perlunya memelihara kebersihan dan keindahan daerah, khususnya di rumah dan lingkungan masing-masing terasa kian tinggi saat ini. Kita memang perlu menyadari betapa pentingnya kebersihan dan keindahan dalam kehidupan.

Kebersihan dan keindahan menjadi salah satu faktor dari sekian banyak faktor yang ikut mempengaruhi keberhasilan hidup manusia. Agama (Islam) mengajarkan bahwa kebersihan dan keindahan itu sudah merupakan sebagian dari keimanan seseorang. Annazhofatu minal iman, 'kebersihan itu adalah bagian dari keimanan'. Allah pun amat menyukai hamba-Nya yang bersih, suci dan indah dalam mengiringi tobatnya. Innalloha yuhibbuttawwabin, wayuhibbul mutathohhiriin. 

Pemda Karimun, misalnya telah mengeluarkan Peratauran Daerah No 02 Th 2005 tentang Pengelolaan Pertamanan dan Kebersihan di daerah ini. Inti Perda itu adalah bagaimana kita sebagai masyarakat Kabupaten  Karimun menjaga dan memelihara kebersihan dan keindahan daerah kita khususnya di lingkungan masing-masing agar kebersihan dan keindahan itu tidak hanya ada dalam tatanan teori dan konsep tapi juga diaktualisasikan dalam hidup dan kehidupan kita sehari-hari. 

Bahkan di Perda itu diatur sekaligus sanksi hukum yang akan kita terima jika kita melanggarnya. Membuang sampah di sembarang tempat, meletakkan sesuatu di tempat-tempat umum melebihi waktu yang ditentukan, atau menggunakan fasilitas umum seperti jalan yang tidak sesuai prosedur, misalnya adalah contoh-contoh pelanggaran dalam Perda itu.
Ini Bukan Keindahan

Per.soalannya apakah kita akan benar-benar patuh dan taat kepada berbagai ketentuan baik yang diatur langsung oleh manusia bahkan Allah, Tuhan Maha Indah itu? Kuncinya tentu ada pada masing-masing individu. Kita akan menentukan dan memutuskan sendiri untuk diri kita. Maka marilah kita kembali bermuhasabah, menghisab diri atau  menginstrospeksi diri, sudahkah kita mengimplementasikan konsep hidup bersih dan indah itu dalam hidup kita?

Sesungguhnya kebersihan dan keindahan diri dan lingkungan yang bersifat lahiriah tidak akan berhasil bilamana tidak diawali dengan kebersihan dan keindahan batiniah (jiwa). Jadi, kebersihan jiwa akan menjadi barometer bagaimana kita akan mampu mewujudkan kebersihan raga atau badan dan lingkingan kita. Kata orang-orang bijak, raga adalah cermin jiwa seseorang. Itu bermakna, kebersihan dan keindahan jiwa akan menjadi dasar bagaimana kebersihan raga dan keindahan lingkungan dapat dilaksnakan. Dalam hal seperti itu maka menjaga dan memelihara jiwa samalah pentingnya dengan menjaga dan memelihara raga dan keadaan yang ada di lingkungannya.

Sebagai pemotivasi diri, sejatinya kemauan dan tindakan untuk menjaga kebersihan dan keindahan jiwa, raga dan lingkungan itu harus dikaitkan dengan nilai ibadah kita sebagai makhluk Tuhan. Tidak ada perbuatan tanpa penilaian dari Allah. Maka tindakan dan perbuatan menjaga kebersihan dan keindahan itu juga akan mendapatkan penilaian dari Tuhan. Tegasnya, menjaga jiwa-raga dan lingkungan agar senantiasa bersih, indah dan bersih itu adalah ibadah di hadapan Tuhan.

Maka dalam menjaga dan mendidik jiwa agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan adalah menadi bagian dari ibadah, ada beberapa hal yang selayaknya diperhatikan, seperti,

  1. Pelihara Yang Maha Kuaa agar Dia Memelihara Diri dan Lingkungan Kita.
Memelihara Allah, Yang Maha Kuasa maksudnya adalah memelihara batas-batas aturan Allah. Melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya. Kita wajib yakin barangsiapa memelihara Allah maka Allah akan memelihara tidak hanya kemaslahatan dunia kita tapi juga akan memelihara iman dan agama yang akan mengantarkan kita ke kemaslahatan akhirat kita, insyaallah. 

  1. Ingat dan Kenallah Dia
Mengingat dan mengenal Dia (Allah) adalah syarat jiwa kita akan tetap bersih. Baik di waktu susah apalagi waktu senang manusia wajib tetap mengenal dan mengingat Allah. Memang ada dua cara orang mengenal Allah, ada yang kenal secara umum di mana dia mengakui keberadaan Allah, percaya Allah maha kuasa yang menentukan segala-galanya, namun hanya sampai sekedar kenal seperti itu.

Sedangkan mengenal secara khusus adalah dengan menyertainya dalam hati. Dan bukti mengingat itu adalah dengan melaksanakan perintah-Nya secara konsisten sekaligus meninggalkan larangan-Nya dengan sungguh-sungguh. 

Dengan mengingat dan mengenal Allah maka Allah pun akan mengingat dan mengenal kita. Dalam salah satu hadits qudsi, nabi menyampaikan pesan Allah: “Seorang hamba Kami yang selamanya mendekatkan diri kepada Kami dengan melaksanakan amalan sunat sehingga Kami mencintai orang tersebut. Apabila Kami telah mencintai maka Kami menjadi pendengar yang mendengarnya, menjadi penglihatan yang melihatnya, menjadi tangan yang dipakai memukul, menjadi kaki yang dipakai berjalan. Apabila hamba-Ku itu berdoa dan minta tolong maka Kami akan mengabulkan dan menolong-Nya” Masyaallah. Betapa sayangnya Allah kepada kita yang mau mengingat dan mengenalnya.

  1. Yakini Bahwa Anugerah dan Musibah Datangnya dari Allah
 Maka akhirnya haruslah diyakini dan disadari bahwa anugerah dan musibah itu sepenuhnya datangnya dari Yang Maha Kuasa. Jangan berbuat yang dilarang-Nya agar Dia tidak murka dan hendaklah melakukan perbuatan dan tindakan kebajikan agar Allah menyayangi dan menyenangi kita. Yakinilah vahwa jika kita memelihara kebersihan dan keindahan daerah kita, maka Allah akan memelihara daerah kita. Begitu pula sebaliknya.

Semoga catatan singkat ini ada manfaatnya untuk kita semua, khususna untuk penulisnya sendiri.
*Cuplikan Khutbah
      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...