SELAMA tiga hari guru-guru SMA Negeri 3 Karimun melaksanakan
kegiatan workshop. Tiga hari pula mereka tetap melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya di depan kelas. Kok bisa? Inilah semangat
<strong>berbagi</strong> dan semangat <strong>mencari</strong>
dari para guru itu. Mereka layak mendapat apresiasi tinggi karena dalam
keinginan mengembangkan diri, tidak meninggalkan tugas di depan kelas.
Bagaimana melaksanakan workshop sambil tetap melaksanakan
tugas di depan kelas? Worskhopnya berlangsung sejak hari Jumat (18/ 10) lalu
dan baru berakhir hari Ahad (20/ 10) ini. Agar tidak merugikan proses
pembelajaran peserta didik maka kegiatannya diatur sedemikian rupa. Hari Jumat
dan Sabtu, kegiatannya dimulai selepas siswa mengikuti proses pembelajaran.
Karena hari Jumat dan hari Sabtu waktu belajar lebih sedikit (jam pelajarannya)
dari pada hari lain maka siswa waktu itulah yang dimanfaatkan untuk kegiatan
workshop. Dengan hanya mengorbankan program 'pembinaan rohani (Jumat) dan Senam
Pagi serta kegiatan eskul (Sabtu), para siswa dimasukkan lebih pagi. Tentu saja
pulangnya juga lebih awal. Barulah workshop dilaksanakan hingga sore menjelang
malam.
Selain Jumat dan Sabtu, kegiatan dilanjutkabn pada hari
Ahad. Dengan demikian selama tiga hari itu para guru mengikuti kegiatan
workshop di sekolah sendiri. Mereka memang tidak perlu pergi ke tempat lain.
Dengan demikian sekaligus menghemat waktu karena workshop langsung dilaksanakan
selepas kegiatan pembelajaran usai. Dengan mengurangi lima menit setiap jam
pelajaran, para peserta didik sudah bisa dipulangkan sekitar pukul 10.00.
Dengan demikian waktu untuk workshopnya cukup panjang menjelang sore.
Untuk narasumber pun tidak perlu mendatangkan dari jauh.
Dengan memberdayakan para guru dari sekolah lain yang kebetulan memiliki
kompetensi untuk materi dimaksud, maka pengelolaan kegiatannya juga menjadi
lebih mudah. Dua orang guru dari SMA Negeri 2 Karimun (Horison dan Siti Nurbaya
AZ) diminta menjadi narasumber. Keduanya memang menguasai materi yang
diharapkan. Ibu Siti Nurbaya memberikan materi media pembelajaran sedangkan Pak
Horizon memberikan materi PK Guru dan PKB serta penghitungan angka kreditnya.
Bagi dua guru sebagai narasumber ini, perinsip yang mereka
pakai adalah semangat berbagi sesama guru. Tanpa canggung keduanya memberikan
materi dengan semangat berbagi itu. Sebaliknya bagi para guru peserta workshop,
semangat yang mereka pakai adalah semangat mencari. Artinya, kemauan dan
keinginan untuk mencari dan menambah ilmu itulah yang membuat mereka tetap
bersemangat mengikuti kegiatan selama tiga hari itu. Semoga semngat 'berbagi'
dan semangat 'mencari' ini dapat dicontohteladani para guru lain. menimba ilmu
memang tiada batas waktu dan tempatnya. Selamat para guru!***
Seperti sudah dimuat di: http://guraru.org/guru-berbagi/semangat-berbagi-dan-mencari/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar