Kamis, 23 Maret 2023

Serasa Melayang Saat Tarwih Malam Pertama

PENGALAMAN hari pertama (Rabu, 22/23/2023, malam) tarwih Ramadan 1444 ini penting untuk saya catat di sini. Ada perasaan tidak nyaman saya rasakan. Rasanya pening. Perasaan bergoyang saat melaksanakan salat isya hingga tarwih. Malah dari magribnya. Ini hari pertama Ramadan dan malam pertama tarwih. 

Saat saya melaksanakan salat magrib sudah terasa tidak enak badan, khususnya bagian perut. Sedikit terasa mualnya. Tapi perasaan tidak enak ada pada kepala saya yang serasa bergoyang saat ruku atau sujud dan bangkit kembali itu. Pening serasa melayang.

Saya berpikir, mungkin tensi darah saya tidak stabil. Apakah tekanan darah saya itu menurun atau meningkat hingga batas tak normal, entahlah. Saya memang tidak atau belum membawa ke doter untuk mengujinya. Di rumah juga tidak ada alat pengukur tensi darah. Saya hanya menduga-duga saja. Saya sesungguhnya sangat khawatir dengan keadaan ini. Saya tidak tahu penyebabnya.

Sebelumnya, sore Rabu (22/03/2023) itu saya ikut bersama Tim Hisab Rukyat Kabupaten Karimun ke Pantai Pelawan. Saya diminta oleh Ketua Umum MUI Kabupaten Karimun, Pak Afrizal untuk mewakilinya sebagai Tim Hisab Rukyat Kabupaten utusan MUI Kabupaten Karimun. Dia sendiri katanya tidak sehat untuk berangkat jauh ke pantai sana.

Di pantai kami tidak bekerja  berat. Hanya berdiri sambil melihat langit barat melalui teropong yang sudah terpasang. Selebihnya hanya duduk-duduk atau berdiri sambil buka HP masing-masing. Kami juga minum-minum karena ketua tim mempersilakan memesan minuman dan juga makanan, kalau mau. Ada mie goreng dan mie rebus. Minumannya ada air kelapa muda, air putih, air teh atau kopi dan lainnya. 

Saya sendiri memesan makanan mie goreng, segelas kopi susu. Saat makan mie goreng juga minum air putih hangat. Sebelumnya sempat juga menghirup seteguk air kelapa yang dipesan isteri saya. Kebetulan pada sore ini saya membawa serta isteri saya menyaksikan prosesi hisab rukyat. Dia memesan air kelapa muda itu.

Selesai kegiatan hisab-rukyat kami bubar dan kembali ke rumah masing-masing. Saya sendiri langsung pulang. Malam pertama ini saya akan ikut rombongan Safari Ramadan Bupati di Masjid Agung. Makanya saya langsung saja kembali ke rumah untuk bersiap diri untuk ke masjid. Saat salat magrib inilah perasaan  tidak nyaman awal mula saya rasakan. Saya tidak terlalu memikirkan sebenarnya. Mungkin penat saja, kata saya dalam hati. Mungkin pula karena makanan di pantai tadi. Entahlah.

Menjelang salat isya saya sudah di Masjid Agung. Saat salat sunat tahiyyat masjid perasaan tidak nyaman itu tetap terasa. Saya coba tenang saja. Gerakan salat antara sujud dan ruku ke bangkit kembali saya berusaha melambatkannya kaena merasa goyang itu. Saya khawatir saya akan terjatuh. Saya tiba-tiba teringat beberapa tahun lalu, saat saya masih di Moro, kemungkinan tahun 1995  atau 1996. Waktu itu, tiba-tiba saya merasa pening. Baru saja saya menerima telpon dari Ka KUA waktu itu. Saya seperti begitu lemah dan sampai saya tidak sadar sejenak. Isteri saya memanggil Pak Dokter Puskesmas lewat telpon dan memeriksa tensi saya yang drop. Saya ingat, waktu itu saya dikatakan terlalu letih oleh dokternya. Apakah sekarang saya hanya karena terlalu letih?

Saat salat tarwih dari awal hingga selesai sebanyak 20 rakaat plus tiga rakaat witirnya saya masih merasakan tidak nyaman itu. Tapi bersyukurnya saya mampu menyelesaikannya. Hingga selesai salat dan bersalaman saya tidak ada kejadian yang mengkhawatirkan itu. Alahmadulillah saya tidak sampai terjatuh, misalnya, saat salat. Hanya, malam pertama tarwih ini saya merasakan badan melayang dan sedikit ada mual. Itu saja. Saya berharap ini akan pulih kembali.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Pesan Gubernur Saat Menutup Resmi STQH ke-11 Provinsi Kepri

GUBERNUR Kepri, H. Ansar Ahmad, menutup secara resmi perhelatan STQH (Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits) XI Tingkat Provinsi Kepri tahun 20...