“Ambillah. Tidak usah malu-malu,”
kata Pak Imam Masjid yang berdiri mendampingi Pak Camat. Safro memang kelihatan
malu-malu disodorkan piring berisi nasi kuning dengan sepotong ayam, sebuah
telur bulat dan sayuran urap itu. Akhirnya Safro mengambil setelah beberapa
kali disuruh. Bahkan MC juga mengumumkan di pengeras suara agar Safro
mengambilnya. Setelah mengambil dari tangan Camat, dia duduk kembali di krusi
yang tadi dia duduki.
Pada sesi makan bersama setelah
usai acara peresmian Safro tidak memakan nasi yang ada di piring itu. Dia
memilih mengambil pinggan lain untuk diisi nasi biasa (nasi putih) dan
mengambil lauk-pauknya sendiri. “Nasi hadiah pak Camat mau saya bawa ke rumah.
Untuk isteri,” katanya sambil tersenyum sendiri. Kepada panitia peresmian Safro
minta dibungkuskan nasi tumpeng yang diberikan Pak Camat. Biar bini aku juga
rajin ke amsjid, katanya dalam hati. Safro tahu, isterinya memang tidak suka ke
masjid. Katanya, perempuan salat di rumah saja. Safro mau, isterinay juga
berjamaah ke masjid.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar