Jumat, 26 Februari 2021

Puisi: Monolog dalam Doa, ‘Telanjangkanlah Kami, Ya Tuhan’

Ya Tuhan telanjangkanlah kami bangsa ini

jangan bukakan sedikit-sedikit seperti ini
bukakan sajalah semuanya sekali
biar kami tahu diri
biar kami sadar diri
siapa sesungguhnya kami
agar kami tidak celakakan diri kami

Bukannya putus asa
tapi untuk mempertebal asa
menyaksikan beberapa keteledoran yang satu persatu mulai terbuka
di hadapan kami dan kita.

Apakah Tuhan sudah bosan menyaksikan kepura-puraan bangsa.
terlalu banyak terjemah yang tak jelas makna.
andai saja bangsa kami lebih terbuka
keteledoran-keteledoran itu pasti mengukir malu kita.
Bagaimana bangsa yang kata dunia adalah bangsa yang kaya
tapi mengapa kalah makmur dengan bangsa-bangsa yang tak punya.
Mengapa kalah mujur berbanding negara lain yang tidak punya

Penyebabnya karena banyaknya orang-orang tak bertanggung jawab
yang kerjanya hanya berbuat kekeliruan dan kerusakan saja
dalam waktu yang sangat lama.
Hebatnya, itu selalu berhasil ditutup mereka
Sayang, atau syukurlah, beberapa waktu ini mulai terbongkar macam-macam kemungkaran
Apa itu tanda Tuhan mulai murka?
Mungkin
tapi biarlah koruptior itu ditangkap
pencoleng itu dipenjara
dan semua kami menyesalinya.
Telanjangkanlah kami ya Tuhan

Tbk,26022021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Catatan Safari Subuh MUI dan Kemenag Kabupaten Karimun di Masjid Al-Hikmah, Tebing.

AHAD (16/11/2025) subuh, ini adalah giliran Masjid Al-Hikmah, Tebing mendapat kunjungan tim Safari Subuh MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan K...