HARI Kamis (28/ 11) ini adalah hari penting bagi para anggota PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) Kabupaten Karimun. Walaupun tanggal itu bukanlah hari lahirnya PGRI namun puncak peringatan HGN (Hari Guru Nasional) Tahun 2013 dan HUT (Hari Ulang Tahun) PGRI ke-68 Kabupaten Karimun ditetapkan pada hari ini. Inilah hari yang ditunggu-tunggu anggota PGRI Karimun.
Ditunggu-tunggu? Dari beberapa rangkaian acara dalam memperingati dan memeriahkan HGN dan HUT PGRI Kabupaten Karimun di 'tahun politik' ini, acara reespsi adalah yang paling ditunggu-tunggu, termasuk oleh undangan yang kebetulan mendapatkan kupon. Sesungguhnya sebelum acara puncak ini, sudah dilaksanakan beberapa kegiatan seperti, 1) pertandingan olahraga (tenis meja, bola voly, catur); 2) kegiatan gotong-royong (bakti sosial); 3) melaksanakan seminar pendidikan dan 4) gerak jalan sehat. Semuanya sudah dilaksanakan sebelumnya dalam selang waktu satu bulan lalu. Dan hari ini adalah puncak dari sekian kegiatan tersebut.
Pada acara resepsi tahun ini disepakati semua anggota PGRI se-Kabupaten Karimun diundang untuk datang. Kurang lebih 4000-an guru dan pegawai yang menjadi anggota PGRI akan hadir bersama para undangan lainnya di lapangan sepakbola Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Karimun. Dengan begitu artinya sekolah tidak akan melaksanakan proses pembelajaran di sekolah satu hari ini. Para siswa diminta istirahat ke sekolah dan belajar di rumah saja. "Belajarlah di rumah saja," begitu pesan setiap Kepala Sekolah ketika menyampaikan kebijakan Dinas Pendidikan itu kepada para peserta didik di sekolah masing-masing.
Daya tarik acara resepsi yang setiap tahun dilaksanakan adalah door prize istimewa buat anggota PGRI yang beruntung dalam acara respsi itu. Istimewa? Ya, belasan anggota PGRI yang beruntung diberangkatkan umroh ke Tanah Suci oleh Pemda Karimun. Ada juga sumbangan perorangan. Tahun lalu sebanyak 13 orang anggota PGRI bernasib baik dan dapat menunaikan kewajiban sekali seumur hidup bagi muslim itu setelah kupon door prizenya keluar sebagai pemenang.
Panitia memberikan kupon berhadiah kepada setiap undangan dalam acara resepsi. Tradisi ini sudah berlangsung beberapa tahun belakangan ini. Pengurus PGRI ingin memberi 'penghargaan; setahun sekali kepada anggotanya. Setiap resepsi diberikan kupon. Kupon-kupon itu dicabut di akhir acara resepsi dengan hadiah yang beraneka ragam. Ada kulkas, televisi, hendphone, dan banyak lagi. Dan salah satu hadiah yang sangat ditunggu adalah hadiah umroh gratis itu. Inilah daya tarik dari acara resepsi setiap tahunnya.
Karena tahun ini dianggap tahun penting menjelang berlangsungnya Pemilu tahun depan, maka panitia melaksanakan HUT PGRI secara besar-besaran. Semua guru dan semua pegawai sekolah diundang untuk hadir. Sekali lagi anak-anak diminta untuk ikut berkurban demi guru. Setahun sekali guru memang layak dihormati oleh para muridnya. Maka untuk penghormatan itu, anak-anak diminta untuk belajar di rumah saja karena para guru akan hadir di acara ini. Belajarlah di rumah, anakku!***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar