Minggu, 16 Agustus 2015

Lomba Gerak Jalan untuk Persatuan

PELAJARAN pokok dari Lomba Gerak Jalan (LGJ) Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia adalah memupuk persatuan dan kebersamaan rakyat Indonesia, selain pembuktian nilai-nilai olahraga itu sendiri. Seperti gerak jalan yang dilaksanakan setiap tahun di manapun di bumi pertiwi ini --dalam rangka memperingati dan memeriahkan hari kemerdekaan RI-- tiada lain yang ingin dipesankan kecuali persatuan dan kebersamaan.

Panitia HUT Kemerdekaan RI ke-70 di Kabupaten Karimun tahun 2015 ini, misalnya kembali menyelenggarakan LGJ HUT RI, tahun ini. Pada hari Sabtu (15/ 08/ 15) lalu, dengan mengambil tempat pelaksanaan di Costal Area Karimun, LGJ antar siswa SLTA dan peserta umum sudah terlaksana dengan baik dan lancar. Cabang LGJ untuk orang-orang dewasa dan hampir dewasa ini adalah LGJ 17 KM. Masih ada dua kategiri lagi, 8 KM dan 45 KM. Dan kesemua itu dimaksudkan untuk terus membina dan memperkokoh kebersamaan dan persatuan.

Apa yang paling terasa dari hiruk-pikuk lomba yang menyusuri jalan-jalan sepanjang Kota Lama, Tanjungbalai Karimun dua hari lalu itu adalah begitu kentalnya rasa kebersamaan dan persatuan dintara orang-orang yang ada di sana. Start dan finish lomba dipusatkan di jalan depan panggung Puteri Kemuning, Costal Area Karimun. Ribuan orang, baik sebagai peserta maupun sekadar penggembira, panitia dan para guru pembina berkumpul di lokasi asri Costal Area.

Sedari pagi, ketika matahari masih bersembunyi, lapangan dan jalan di sekitar panggung Puteri Kemuning Costal Area sudah dipadati manusia. Sekitar pukul 06.00 pagi para peserta lomba sudah memenuhi lapangan. Setiap sekolah mengirimkan sekurang-kurangnya 8 (delapan) regu. Bahkan beberapa sekolah mengirimkan peserta lomba antara 10 s.d. 16 regu peserta. Jika setiap sekolah mengirimkan rata-rata sepuluh regu, dan setiap regu sejumlah 11 (sebelas) orang, maka dapat dibayangkan jumlah peserta lomba dengan puluhan sekolah yang ada di Pulau Karimun.

Selain peserta, tentu saja di sana ada para guru pembina, pengiring dan pendamping pengiring peserta. Juga ada masyarakat biasa yang datang jauh-jauh dari rumah untuk menyaksikan lomba sekali setahun itu. Sungguh ramai manusia pada hari Sabtu itu.

Setiap orang akan saling berkenalan, berteman dan bertegur-sapa. Antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan guru serta dengan masyarakat umum lainnya. Di sinilah akan terjalinnya rasa kebersamaan dan rasa persatuan. Kegembiraan hati dan perasaan ketika melaksanakan dan menyaksikan lomba gerakan jalan, adalah satu hal yang juga menambah rasa kebersamaan.

Tujuan Pemerintah melaksanakan LGJ sebagai ajang penyatuan dan memperkokoh kebersamaan jelas tidak sia-sia. Dapat dipastikan bahwa rasa bersama dalam daerah yang sama, akan terus terbina. Dengan begitu, tugas-tugas pembangunan di bidang kesejahteraan akan dengan mudah pula dapat dilaksanakan.

Harus pula diakui bahwa, selain tujuan persatuan dan kebersamaan, LGJ sudah pasti mengandung nilai-nilai olahraga. Di dalamnya ada sportivitas berlomba, kesahatan atas gerakan berjalan yang dilakukan serta beberapa nilai positif lainnya. Dan yang utama juga adalah rasa nasionalisme kebangsaan sebagai mengenang para pahlawan kemerdekaan. Mereka yang telah berjuang, dengan mengorbankan segalanya demi kemerdekaan 17 Agustus 1945 itu, sudah selayaknya dikenang dalam momen Hari Kemerdekaan ini. Dirgahayu RI ke-70, semoga Indonesia jaya dan rakyatnya sejahtera.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Merasa tak Diawasi

Tersebab tak merasa diawasi Aku bisa melakukan apapun yang aku kehendaki Merasa tak ada yang melihat gerak-gerik Aku melakukan apa saj...