Kamis, 26 Februari 2015

Biaya Besar Manfaat pun Harus Besar

Astaka Merlbart
SINYALEMEN pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) berbiaya mahal menjadi salah satu pesan yang disampaikan bupati malam tadi (Selasa, 24/ 02/ 15) dalam pengarahan pembukaan MTQ Tingkat Kecamatan Meral Barat. Kegiatan yang dipusatkan di arena MTQ Meral Barat, halaman di depan Stadion Badang Perkasa berlangsung semarak.


Bupati Nurdin Basirun yang berpidato di bagian akhir acara seremoni Pembukaan MTQ Tingkat Kecamatan Meral Barat itu memulai pidato pengarahannya dengan memuji betapa semaraknya pelaksanaan MTQ itu. Dengan astaka yang sangat megah, bupati memberikan apresiasinya, betapa sangat tingginya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan MTQ. "Ini astaka tingkat kecamatan apa provinsi?" tanya bupati dengan nada gurau sambil memuji kemegahan astaka MTQ tersebut. Maksud bupati tentu saja karena biayanya sangat besar untuk membuat astaka yang begitu megah.

Setiap ada pelaksanaan MTQ, khususnya di tingkat kecamatan, bupati memang selalu meluangkan waktu untuk membukanya secara resmi. Dalam pidatonya selalu dia memberikan pujian kepada panitia yang bertungkus lumus dalam menyukseskan pelaksanaan MTQ yang rutin diadakan setiap tahun. "Saya tahu kegiatan MTQ ini akan memakan biaya yang sangat besar. Hanya dengan partisipasi masyarakat yang tinggi dan besar pula maka kegiatan ini akan dapat berjalan dengan baik," katanya mengawali pidatonya.
Bupati dalam momen MTQ Kecamatan

Oleh karena itu, bupati sangat marah mendengar sinyalemen dari segelintir orang yang mempersoalkan besarnya uang dikeluarkan. Sampai ada yang menyebutnya ini pekerjaan mubazir. "Kalau ada yang menganggap bahwa pelaksanaan MTQ ini mubazir karena biayanya sangat besar, maka saya yang akan menantang pertama," ingatnya kepadapengunjung yang menghadiri acara pembukaan itu. Bupati dengan tegas mengatakan bahwa pemerintah hanya memberikan sedikit bantuan sebagai sitimulus saja. Selebihnya masyarakatlah yang berpartisipasi dengan berbagai cara agar kegiatan ini berjalan dengan sukses.

Dia mengingatkan semaraknya partisipasimasyarakat ini seharusnya kita puji. Kita harus memberikan penghargaan yang tinggi kepada mereka-mereka yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam kesuksesan MTQ ini. Menurut informasi yang beredar, partisipasi ini memang bukan saja dari masyarakat muslim, bahkan maysarkat non muslim pun ikut memberikan kontribusi dalam pelaksanaan MTQ di Karimun. Dari MTQ Tingkat Kelurahan/ Desa sampai ke Kabupaten, masyarakat selalu sangat antusias dalam memberikan dukungan.
Jamuan Makan di MTQ Kec. Moro, 2015

Makanya bupati mengingatkan kepada masyarakat secara umum --baik non muslim, terlebih muslim-- agar keberadaan MTQ ini tidak sia-sia belaka. Harus ada manfaat buat masyarakat. Dan manfaat itu harus juga manfaat yang besar. Selain untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan masyarakat secara keseluruhan, MTQ tentu saja diharapkan menjadi ajang syiar agama yang efektif. Nilai-nilai agama yang dibutuhkan manusia secara umum, harus dapat disyiarkan melalui MTQ ini. Jadi, biaya yang besar itu haruslah dapat diimbangi dengan manfaat yang besar juga dalam kehidupan. Misi yang ideal, tentunya.***
Rapat untuk MTQ Kabupaten, 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...