SESUNGGUHNYA catatan ini sudah saya publish di blog kroyokan kompasiana.com. Persisnya di link http://politik.kompasiana.com/2014/12/03/jika-arb-terpilih-lagi-708125.html pada hari Rabu (03/ 12) ini. Namun saya sengaja mempublishnya lagi di blog pribadi ini. Semoga tidak bosan yang sudah membacanya.
SEBELUM Munas Partai Golkar berakhir hari Rabu (03/ 12) ini, ternyata
musyawarah itu dianggap sudah selesai. Satu nada dan satu bahasanya pandangan
laporan pertanggungjawaban ARB sebagai peneraju Golkar lima tahun ini adalah
indikatornya. Tidak satu pun DPD I yang mewakili DPD (I-II) di provinsinya yang
berbeda suara. Semua suara sama: menerima laporan ARB dan sekaligus 'meminta'
ARB bersedia menjadi ketua lagi.
Bagi kelompok Agung dkk itulah bukti rekayasa ARB melalui Nurdin Halid dalam
Munas ini. Maka kelompok yang menyebut dirinya sebagai penyelamat partai itu,
menegaskan kembali bahwa Munas di Bali ini memang ilegal. Semua hasil dan
keputusannya tidak sah. Untuk itu rencana Munas di bulan Januari 2015 nanti
memang layak untuk dilaksanakan. Itu yang ditegaskan Agung melalui saluran
televisi biru milik Surya Paloh.
Perseteruan antara kelompok Agung yang oleh pengamat menyebut kelompok yang
pro JK dengan yang tetap solit mendukung ARB bakal akan berkepanjangan.
Pendapat ini adalah pendapat pengamat. Pengamat dan simpatisan pro Jokowi
mengatakan kalau Golkar akan hancur di bawah kendali ARB dalam lima tahun ke
depan. Golkar akan terpecah-pecah dan akan melahirkan partai-partai baru lagi.
Tapi menurut pengamat yang tka terlalu bersimpati dengan pemerintahan saat
ini mereka mengatakan bahwa Golkar akan baik-baik saja. Golkar adalah partai
besar dan sudah selalu teruji dengan berbagai konflik internal. Maka pengamat
ini menyerukan agar kedua kubu tetap bersatu. Golkar diperlukan untuk menyeimbangi
partai-partai pro pemerintah. Kedudukan Golkar sebagai pemimpin KMP itu sudah
bagus. Tujuannya agar jalannya pemerintahan ke depan semakin baik dan efektif
karena akan diawasi dan dikawal dengan ketat. Jokowi jangan berbuat sesukanya
saja.
Tidak ada yang dapat memastikan, kemana dan bagaimana sesungguhnya Golkar
pasca Munas Bali ini. Beberapa tokoh senior seperti Akbar Tanjung atau Zainal
Bintang masih berharap agar kedua kubu secepatnya bersatu. Dalam satu wawancara
dengan salah satu televisi swasta Zainal Bintang tidak dapat menyembunmyikan
dugaannya kalau Golkar saat ini memang sedang diobok-obok oleh pihak 'lain'
agar secepatnya hancur. Agung cs yang dianggap akan membawa Golkar ke pusaran
pemerintahan seperti tradisi Golkar selama ini, oleh tokoh-tokoh senior yang
sangat cintanya dengan beringin, memang berharap agar Agung, Prio Budi, Yorrys
dkk itu segera kembali.
Sebaliknya, suara-suara yang menginginkan agar kelompok Agung segera dipecat
dari Golkar yang konon muncul di ujung Munas ini, oleh Zainal Bintang diminta
untuk tidak dilaksanakan. "Jangan ada pecat-pemecat," kata Zainal.
Bahkan dia akan maju melawan ARB dalam pemilihan Ketua Umum dengan tujuan agar
Golkar tidak sampai dihancurkan dari dalam. Menurut Zainal B bahwa sistem aklamasi
yang diharapkan Nurdin Halid itu tidak bagus untuk pengembangan demokrasi di
tubuh Golkar ke depan. Lalu?
Jika ARB terpilih lagi maka hanya ARB-lah yang tahu akan seperti apa Golkar
ke depan. Jika dia masih seperti yang dulu lagi, artinya Golkar memang
akan kian tenggelam. Jebakan paling dekat yang akan meneggelamkan dan
menghancurkan Golkar adalah jika ARB benar-benar 'memangkas' kelompok JK di
kepengurusan nanti sesuai usulan emosional dari sebagian peserta Munas.
Suara-suara emosi yang beredar bukan hanya tidak bisa menjadi pengurus bahkan
mereka meminta Agung dkk dipecat dari keanggotaan Golkar. Padahal inilah yang
diinginkan olehmusuh-musuh Golkar.
Tapi jika saja ARB ternyata bisa belajar dari kegagalannya memimpin Golkar
lima tahun lalu, tentru masih ada kemungkinan bangkitnya partai ini. Apalagi
jika ARB mampu kembali merangkul, atau setidak-tidaknya, tidak menyebut-nyebut
kelompok Agung sebagai pengkhianat partai, boleh jadi partai ini tidak akan
terlalu tenggelam. Sekali lagi, tergantung ARB. Kita tunggu saja endingnya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar