Minggu, 12 Oktober 2014

Membeli Hajat dengan Sedekah

Yusuf Mansur: Dok Yusuf Mansur
SEDEKAH adalah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam. Esensi sedekah adalah menolong orang lain yang membutuhkan. Jadi, sedekah bisa membantu siapa saja. Tidak harus muslim saja. Tapi untuk ikhlas bersedekah ternyata tidak semua suka. Banyak yang enggan juga. Maka ustaz Yusuf Mansur memberi solusinya.

Malam Ahad (Sabtu malam), 11/ 10/ 14 kemarin, ustaz dengan khas suara serak-serak basah itu memberi tausiah di hadapan ribuan masyarakat Kota Karimun. Dia berceramah dalam rangka memperingati HUT (Hari Ualang Tahun) Kabupaten Karimun ke-15 tahun 2014 ini. Bupati mengundangnya untuk memberi pencerahan kepada masyarakat. Jika selama ini orang Karimun hanya bisa menyaksikan Ustaz Yusuf Mansur melalui layar kaca, kini masyarakat yang hadir di arena Costal Area dapat menyalamainya. Ceramahnya sangat memukau.

Ustaz bertubuh sedang dengan pakaian sederhana itu bertausiah setelah pidato Bupati Karimun, H. Nurdin Basirun. Dia membuka tausiah dengan langsung menyambut isi sambutan bupati yang meminta masyarakat Karimun untuk secara rutin membaca dan menghafal Alquran. "Satu ayat satu hari," kata bupati dalam sambutannya. Maka ustaz ini langsung mengajak jamaah untuk mengikutinya membaca dan menghafal ayat Alquran.

Dengan mengambil surah Ashshooffaat ayat pertama dan kedua ustaz yang mengelola dan membina pesantren dengan ciri khas sekolah formal penghafal Alquran itu mengajak jamaah untuk mengikutinya membaca ayat-ayat itu. Setelah sepuluh kali baca dengan menutup mata, ternyata jamaah bisa menghafalnya. "Ternyata kita bisa menghafalnya. Maka teruskanlah nanti di rumah atau di mana saja," pesan ustaz.

Tapi inti dari cermah ustaz malam itu adalah masalah sedekah. Dia memang terkenal sebagai ustaz sedekah. Dimanapun dia berceramah, selalu menyampaikan pentingnya bersedekah kepada jamaah. "Apakah sampeyan punya masalah atau punya hajat? Maka belilah dengan sedekah!" katannya berulang-ulang di awal ceramahnya.

Lalu dia berkisah banyak pengalaman orang dan pengalamannya sendiri yang karena sedekah dapat menyelesaikan berbagai masalah. Dari hidup susah, banyak uatang, ingin punya anak, ingin hidup tenang dan apa saja, kata ustaz solusinya adalah bersedekah. Jangan ragu-ragu untuk bersedekah. Begitu dia terus berulang-ulang mengingatkan jamaah. Dia benar-benar sudah membuktikannya.

Beberapa pengalaman dia ceritakan untuk memberi rasa yakin kepada jamaah. Suatu hari, katanya berjumpa seorang satpam pangkalan minyak (SPBU) yang mengeluh hidup susah. Dengan gaji Rp 1.4 juta security itu berkeluh-kesah kepada ustaz. Kontan saja ustaz menganjurkan kepada lelaki itu untuk bersedekah. "Bersedekahlah, maka kegelisahan Anda akan sirna," begitu kira-kira pesan ustaz kepada lelaki itu.

Tapi laki-laki itu malah kaget. Apa yang mau disedekahkan, gajinya saja tidak cukup, kata sang satpam. "Apa saja bisa sedekahkan. Kalau perlu motornya disedekahkan," kata ustaz lagi. Sang lelaki tambah heran dan tidak percaya. Tapi ustaz terus mendesaknya untuk bersedekah untuk mengatasi masalahnya. Dan karena tidak ada satupun yang bisa disedekahkan akkhirnya ustaz menyuruhnya untuk kasbon alias meminjam uang di kantor.

Singkat kisah, lelaki itu benar-benar melakukan nasihat ustaz. Dia meminjam satu bulan gaji untuk disedekahkan. Atasan dan teman-temannya yang heran menyaksikan apa yang dilakukan lelaki itu. Singkat kisah lagi, ternyata lelaki itu kelak menjadi petugas yang disayang atasan karena rajin bersedekah. Dan tentu saja hidupnya mulai tenang karena sebagai pegawai kesyangan akan selalu mendapat kemudahan. Itu kisah lelaki satpam itu.

Lain lagi kisah ketika ustaz berceramah di hadapan para polisi di Malang. Ketika dia menganjurkan bersedekah untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi, ada dua polisi yang tak pernah menduga akan mengalami pengalaman hebat. Dua polisi ini ternyata di hatinya mengatakan ingin naik haji tapi ongkos tidak ada. Dan ketika dia yakin dengan pesan ustaz, dua polisi ini termasuk yang ikut bersedekah ramai-ramai bersama polisi lain.

Apa yang terjadi? Kisah ustaz Mansur, ternyata ketika Imam Sudais (Imam Masjid Haram) berkunjuung ke Indonesia dan sampai ke Malang, bertanya kepada dua polisi yang menjadi pengawalnya hingga ke Bandara, "Apakah sudah pernah naik haji?" tentu saja dia menjawab, belum. Dan subhanalloh, keduanya diundang oleh Imam Sudais untuk ke Mekkah dan menjadi tamunya di bulan haji. Bayangkan, siapa sangka dua polisi itu akhirnya bisa naik haji.

Pesan-pesan ustaz malam itu memang sangat memukau jamaah. Dia benar-benar meyakinkan jamaah bahwa untuk menyelesaikan masalah atau menginginkan hajat tercapai, ya bersedekahlah. "Belilah hajat dan masalah itu dengan sedekah," pesan-pesannya berulang-ulang. Tapi apakah akan rajin bersedakah nantinya? Tentu masing kita yang menilai diri sendiri. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Safro Harus Kenduri Tiga Kali

MALAM ini ada tiga, Bang. Jangan lupa. Kata-kata isterinya itu teringat sejak asar tadi sore. Artinya ada tiga tempat malam ini, katanya dal...