Spanduk Rakor |
DINAS
Pendidikan Provinsi Kepri merencanakan untuk menyelipkan pendidikan
keterampilan (life skill) pada kurikulum SMA/ MA. Melalui acara “Rapat
Koordinasi Penyusunan Program SMK 2015
dan Pendataan Informasi Program PSMK” yang dilaksanakan di Hotel Golden Virgo,
Batam (21-24 Okt 2014) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri melalui Kabid Dikmenti,
Muhd. Dali mengatakan bahwa program pendidikan keterampilan ini penting untuk
anak-anak (SMA) yang tidak akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Mereka dapat
langsung terjun ke masyarakat dengan
bekal keterampilan tersebut.
Seperti peserta
didik SMK yang sudah diberikan keterampilan untuk bekerja, anak-anak SMA yang
sebenarnya disiapkan untuk melanjutkan ke PT itu dapat saja langsung bekerja
jika memangn tidak akan melanjutkan tersebab banyak hal. Program kecakapan
hidup ini akan menjawab kekurangan kemampuan kecakapan mereka di bangku SMA.
Begitu penjelasan Dinas Pendidikan ketika memberi pengarahan pada acara
pembukaan Rakor.
Program Kecakapan
Hidup (PKH) yang untuk tahun ini baru dalam bentuk pilot projec di beberapa SMA/ MA di provinsi ‘segantang lada’ ini
akan dilaksanakan dengan memilih beberapa orang peserta didik di beberapa
sekolah yang sudah ditentukan. “Ada delapan SMA/ MA yang dijadikan pilot projec
pada awal pelaksanaan ini,” begitu penjelasan Pak Dali. Setiap SMA/ MA yang
dipilih diminta menyiapkan siswanya sebanyak 5 (lima) orang saja. Lalu mereka
nantinya akan dilatih dengan kecakapan tertentu sesuai dengan program kecakapan
yang ada di SMK terdekat. SMK sebagai partner akan bertanggung jawab melatih
siswa/ wi SMA/ MA yang sudah ditentukan.
Walaupun
penanggung jawab kegiatan ini adalah Kepala Sekolah (SMA/ MA) sasaran yang tertunjuk, namun guru yang bertanggung
jawab melatih/ membina siswa sasaran adalah guru-guru dari SMK yang sudah
ditentukan tersebut. SMA/ MA sasaran hanya menyediakan guru pendamping selama
pelatihan keterampilan dilaksanakan. Untuk tahap awal, konon mereka akan
dilatih selama lima hari berturut-turut dengan durasi 8 (delapan) jam per
harinya. Artinya mereka akan dilatih selama 40 (empat puluh) jam. Diharapkan waktu
40 jam itu cukup memberikan keterampilan dasar bagi meereka.
Ide
memasukkan program keterampilan bagi siswa SMA/ MA pada awalnya adalah sebagai
kertas kerja Kabid Dikmenti tersebut dalam Latpim (Pelatihan Kepemimpinan)
Tingkat III yang tengah diikutinya. Dia mengajukan satu proyek perubahan dari
siswa sekolah umum yang tidak terampil bekerja menjadi terampil bekerja. Latar
belakang pemikirannya adalah karena begitu banyaknya siswa/ wi SMA/ MA yang
seharusnya melanjutkan pendidikan ke APerguruan Tinggi, ternyata tidak bias melanjutkan.
Ada banyak kendala, mengapa mereka tidak melanjutkan. Maka program ini
diharapkan mampu mengurangi pengangguran yang disebabkan ketiadaan
keterampilan.
Semoga
saja program mulia ini dapat berjalan dengan baik. Dari uji coba untuk beberapa
sekolah pada tahun 2014/ 2015 ini, kelak suatu saat nanti bias menjadi program
umum yang akan dilaksanakan di semua sekolah SMA/ MA yang ada. Semoga!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar