Jumat, 20 Juni 2014

Catatan dari Pelatihan Implementasi K13

Diskusi antar Kasek di salah satu ruang
SEJAK Rabu (18/ 06) lalu kegiatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah (SD, SLTP dan SLTA) se-Kabupaten Karimun berjalan lancar sampai hari ini. Kegiatan ini akan dilaksanakan sampai Sabtu (21/ 06) besok sesuai jadwal yang sudah disampaikan ke peserta ketika acara pembukaan, Rabu lalu itu. Kepala Dinas Pendidikan Karimun, MS Sudarmadi membuka secara resmi di aula terbuka SMP Negeri 1 Karimun dengan didampingi Kepala LPMP Provinsi Kepri yang diwakili oleh salah seorang pegawai strukturalnya.


Ada beberapa kesan saya dalam mengikuti kegiatan penting ini. LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan) Provinsi Kepri sebagai penyelenggara kelihatan sekali kesulitan yang dialaminya. Beberapa orang dari LPMP yang diberi amanah untuk melaksanakan acara ini di Karimun, harus datang terlambat pada hari pertama pembukaan itu. Acara pembukaan yang seharusnya dimulai pada pukul 08.00 ternyata baru bisa dilaksanakan di atas pukul 09.30. Itu berapa lama tertundanya. Kasihan Kepala Sekolah yang sudah datang sebelum pukul 08.00 karena undangannya pada pukul 07.30. Bahkan ada juga yang datang tepat pukul 07.30 itu.

Kesulitan untuk datang tepat waktu adalah kesulitan yang disebabkan oleh transportasi Tanjungpinang- Karimun. Bisa jadi mereka tidak bisa datang satu sebelumnya karena mungkin juga ada kesibukan lain di Tanjungpinang. Saya tahu, kapal trayek Tanjungpinang ke Karimun memang tidak selalu ada setiap saat. Biasanya hanya ada satu kali saja dari dan ke kedua kota itu. Dari Karimun biasanya pada pagi sekitar pukul 07.30 sebaliknya dari Tanjungpinang ke Karimun pada subuh hari sekitar pukul 06.00. Jika trayek itu tidak bisa maka harus menggunakan jalur Tanjungpinang- Batam- Karimun. Artinya jarak dan biayanya akana bertambah. Itu kenyataan pertama yang kesannya tidak baik.

Itu kesan pertama. Walaupun itu kesan kurang bagus, tapi tidak masalah disebut di sini. Kesan lainnya, kesiapan anggaran kelihatannya juga tidak memadai. LPMP kabarnya tidak memiliki dana cukup untuk melaksanakan kegiatan ini dengan cara yang lebih baik. Dengan sasaran Kepala Sekolah 200-an orang, LPMP tentu saja tidak sanggupmemanggil semuanya ke Tanjungpinang, misalnya. LPMP hanya mampu memanggil beberapa orang saja untuk dilatih menjadi instruktur. Instruktur yang sudah pernah dipanggil ke Tanjungpinang inilah yang sekarang diberi tugas untuk menjadi fasilitator bagi para Kepala Sekolah di Kabupaten Karimun.

Kekurangan biaya juga dapat dilihat dari makanan dan snack yang disedikan. Makan siang, hanya berupa nasi kotak yang menunya cukup sederhana. Tapi tentu saja itu sudah sangat bagus buat para Kepala Sekolah. Perinsipnya, bukan pada makanan dan minuman yang didipatkan tapi pada ilmu dan wawasan yang diperoleh selama pelatihan. Bagaimanapun, rekan-rekan Kepala Sekolah sangat membutuhkan ilmu dan wawasan ini sebagai prasyarat pelaksanaan Kurikulum 2013 di awal Tahun Pelajaran (TP) 2014/ 2015 nanti.  Awal TP sudah tingga satu bulan saja lagi dan kurikulum baru itu harus tetap dilaksanakan di sekolah masing-masing. Artinya, tidak ada jalan lain kecuali para Kepala Seklolah wajib memahami ini semua.

Catatan penting dan pantas untuk dicontoh adalah bagaimana rekan-rekan Kepala Sekolah begitu antusias dalam mengikuti kegiatan. Terlepas dari beberapa orang yang masih menyedihkan (ada yang ternyata tidak bisa mengoperasikan laptop) tapi sebagian besar rekan-rekan Kepala Sekolah mengikuti dengan baik sekali. Begitu banyak tugas dan latihan yang wajib dikerjakan, ternyata semuanya dapat dilaksanakan dengan baik. Ini sangat membanggakan menurut saya. Semoga saja pelatihan ini benar-benar membantu para Kepala Sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum baru itu dengan baik.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Merasa tak Diawasi

Tersebab tak merasa diawasi Aku bisa melakukan apapun yang aku kehendaki Merasa tak ada yang melihat gerak-gerik Aku melakukan apa saj...