Jumat, 07 Februari 2014

Mari Belajar dari Timnas U-19



ISTIRAHAT sambil menyaksikan --via layar kaca-- laga ‘uci coba’ bertitel  TOUR INDONESIA TIMNAS U-19 antara Kesebelasan Garuda Muda PSSI U-19 menghadapi kesebelsan Pra PON DIY, Jumat, 07/ 02/14 malam ini,  saya mencoba mengamati sekaligus ingin menjadikan permainan anak-anakmuda harapan bangsa Timnas U-19 ini sebagai sebuah pembelajaran. Kuno, ah. Biar saja. Ini penting menurut saya.

Dalam dua kali uji coba sebelumnya, anak-anak Indra Syafri bermain begitu hebat. Pembelajaran yang dapat dipetik dari mereka bahwa jika bersungguh-sunjgguh dalam melaksanakann tugas maka hasilnya akan memuaskan. Selain bersungguh-sungguh mereka juga mampu bekerja sama dengan baik. Kerjasama sebelas orang pemain itu mereka buktikan dengan baik dan berbuah manis.

Pemain bertahan begitu solid. Menjaga gawang, jika sesekali terlepas bola mnelewati pemain belakang, dia akan dengan sigap mengamankan gawangnya. Maka tidak heran mereka tidak mudah kebobolan dalam dua laga itu. Mereka memanangkan laga uji coba itu. Kita semua berdecak kagum. Di pundak mereka sudah ada beban membawa marwah merah-putih untuk beberapa even ke depan.

Pemain tengah dan penyerang juga begitu agresip dalam melaksanakan tugas. Ketika melawan PSS Sleman, Senin (03/02) lalu, misalnya mereka membobol gawang lawannya dengan tampak begitu mudah. Dan ketika menghadap Persiba Bantul mereka juga mampu mendominasi permainan dan membobol gawang anak-anak Bantul dengan kelihatan juga mudah. Tentu saja itu karena begitu hebatnya para pemain tengah dan penyerang mereka.

Nah, pada laga ketiga Jumat malam ini mereka melawan kesebalsan tuan rumah Pra PON DIY. Pasti kita setuju kalau mereka sangat mengecewakan khususnya di babak pertama. Tidak kelihatan kehebatan yang bisa menjadi pembelajaran kita di babak pertama ini. Mereka malah benar-benar diberi pelajaran berharga oleh anak-anak Jogya di laga ketiga ini. Tetap pembelajaran buat kita: jika tidak bersungguh-sungguh maka hasilnya akan mengecewakan.  

Mari kita ulang laga itu. Laga, sejak pluit pertama ditiup, kelihatan anak-anak garuda di satu sisi seperti agak memandang remeh sementara di sisi lain anak-anak Yogya justeru lebih serius. Mereka memburu si kulit bunar kemanapun bola berlari. Sementara anak-anak ‘berbaju merah’ lebih santai tampaknya. Akhirnya, pada menit ke-18 anak-anak garuda muda sudah mendapt pelajaran pertama dengan dibobolnya gawang mereka.

Anak-anak Pra PON tetap bergelora sementara anak-anak Indra Syafri masih terlalu banyak berbuat salah. Suka offside penyerangnya dan suka kacau pemain bertahannya. Maka menit ke-26 kembali DIY member ancaman serius.  Salah seorang penyerangnya berhasil melewati pemain belakang U-19 di sebelah kiri. Dan kiper U-19 harus berjibaku merebut bola itu agar tidak bobol kembali.

Ternyata pemain Yogya terus tambah menggila. Pada menit ke-41 kembali gawang anak-anak U19 terancam.   Penyerang  sudah berhadapan sendiri. Sayang tendangannya melayang tinggi.  Selamat juga gawang anak-anak garuda muda. Tapi pada menit ke-42  anak-anak Yopgya lewat kaki Martinus Mardianto, kembali membopbol gawang anak-anak garuda. Mereka hanya butuh satu menit dari ancaman sebelumnya untuk member pelajaran baru kepada tim Garuda.

Syukurlah, di menit-menit terakhir babak pertama dapat kesempatan mengurangi rasa malu. Pada menit ke-44 Reza Pahlevi mampu memeprkecil ketertinggalan melalui sundulan kepalanya setelah mendapat umpan dari tendangan bebas temannya. Penonton bersorak dan Indra Syafri sedikit bernafas lega. Dan babak pertama ini ditutup dengan kedudukan 2-1 untuk kemenangan Pra PON DIY.

Di babak kedua, Alhamdulillah anak-anak muda harapan bangsa ini mampu keluar dari tekanan. Kini mereka yang mulai menekan. Mereka kembali cerdas bekerja sama dan bertahan juga mulai solid. Para penyerang sudah tidak terlalu egois. Dan dari perubahan itulah akhirnya mereka mulai menghasilkan gol. Dua gola yang mereka ceploskan ke gawang lawan, adalah berkat perubahan itu. 

Pelejaran berharaga dari permainan anak-anak U-19 adalah bahwa hanya kembali dengan bersungguh-sungguh serta bersemangat pantang menyerah itulah mereka mampu bangkit. Ini sangat penting, karena sebenarnya mereka sudah memiliki kemampuan untuk itu. Hanya saja, ketika di babak pertama mereka tidak menggunakan kemampuan itu maka mereka akan merasakan penderitaan itu.  Gol-gol yang mereka raih di ujung babak kedua yang mengubah posisi dari kalah menjadi memang, adalah gol yang lahir dari semangat membara yang kembali bergelora. Selamat, anak muda. Berilah terus inspirasi kemenangan itu untuk kami semua.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...