Sabtu, 25 Januari 2014

Membuka Pagi dengan Berbagi



PASTI setiap pagi akan terbangun dari tidur. Ada yang sedikit terlambat, ada yang sedikit tercepat dan kebanyakannya tentu saja sedang-sedang saja. Ukuran sedang-sedang saja juga tidak terlalu jelas. Tapi pasti akan terbangun, tidak ada yang menyangsikan. Kalau tak terbangun, memang tidur terus?


Setelah terbangun apa yang harus dilakukan, pertanyaan inilah yang penting untuk dijawab. Seorang teman saya mengatakan kalau dia sudah rutin terbangun tengah malam. Antara pukul 02.00 - 03.00, begitu dia menjelaskan, dia akan terbangun. Lalu dia akan solat tahajjuduntuk mendekatkan diri kepada Sang Khaliq. Sungguh terasa kepuasan batin setelah melaksanakan amalan itu, katanya.

Tapi bangun pagi secara alami tentu tidak perlu harus tidur lagi. Berbeda dengan terbangun di tengah malam, bangun pagi tentu saja kita akan segera bersiap untuk melanjutkan aktivitas keseharian. Seorang pegawai kantoran, akan segera mempersiapkan diri untuk aktivitas kantor. Seorang pedagang akan bersiap-siap akan ke pasar atau ke toko/ warungnya untuk beraktivitas kembali. Tapi apakah akan langsung ke aktivitas keseharian itu?

Inilah sedikit yang ingin saya sampaikan. Betapa indahnya, jika setiap kita berkesempatan di setiap pagi untuk berbagi. Berbagi informasi atau apa saja, misalnya. Tentu saja maksud catatan ini tertuju kepada rekan-sahabat penulis atau yang masih belajar menulis. Bagi seorang penulis berbagi informasi adalah keniscayaan yang tidak dapat dihindari.

Berbagi di pagi hari adalah kesempatan yang paling baik dilihat dari banyak waktu yang ada. Walaupun pada malam hari (menjelang tidur) juga bisa menghasilkan karya tulis yang dapat disampaikan kepada para pembaca namun kesempatan di pagi hari terasa berbeda jika dibandingkan dengan waktu di malam hari.

Waktu malam, walaupun tetap ada kesempatan untuk itu, biasanya kesegaran pikiran tidak lagi sesegar di pagi hari. Karena waktu malam adalah di ujung hari dari aneka aktivitas dalam seharian yang sudah dijalani maka biasanya pikiran dan perasaan kita sudah terlalu penuh oleh berbagai pengalaman yang sudah dijalani sejak paginya.

Tentu berbeda dengan pikiran dan perasaan ketika baru saja bangun pagi. Katakanlah setelah menunaikan solat subuh (bagi muslim) yang biasanya masih ada kesempatan menjelang berangkat ke tempat pekerjaan rutin. Maka waktu yang sedikit ini tentu saja adalah waktu yang sangat baik untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui tulisan. Entah sekedar satu atau beberapa kalimat di status facebook atau membuat sebuah tulisan singkat yang dapat dipublish di blog, itu artinya kitra sudah memanfaatkan waktu pagi kita untuk berbagi. Semoga bisa.***

2 komentar:

  1. Alhamdulillah saya bisa singgah disin dan bisa berbagi. Mari kita berbagi yang bermanfaat untuk dunia akherat.

    BalasHapus
  2. Terima kasih, Bu Astuti, sudah singgah. Maaf, kalau belum memuaskan blognya. Tulisan-tulisannya juga masih seperti 'belajar' karena memang merasa terus harus belajar, hehe. Salam sukses, Bu.

    BalasHapus

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Merasa tak Diawasi

Tersebab tak merasa diawasi Aku bisa melakukan apapun yang aku kehendaki Merasa tak ada yang melihat gerak-gerik Aku melakukan apa saj...