Kamis, 23 Mei 2013

Buku: Bahtera Cinta Berlayar Sudah

Kisah Nyata Kepergian Isteri Tercinta
BAHTERA CINTA
BERLAYAR SUDAH

M. RASYID NUR

Penerbit
UR Press Pekanbaru
2012

Judul : BAHTERA CINTA BELAYAR SUDAH
Penulis : M. Rasyid Nur
Sampul & Tata Letak : UR Press
Diterbitkan oleh UR Press, Maret 2012
Alamat Penerbit:
Badan Penerbit Universitas Riau
UR Press Jl. Pattimura No. 9, Gobah Pekanbaru 28132,
Riau, Indonesia
Telp. (0761) 22961, Fax. (0761) 857397
e-mail: unri_press@yahoo.co.id
ANGGOTA IKAPI

Hak Cipta dilindungi Undang-undang
Dilarang mengutip atau memperbanyak
sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit
Isi di luar tanggung jawab percetakan
Cetakan Pertama : Maret 2012

Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Nur, M. Rasyid
Bahtera Cinta Berlayar Sudah/M. Rasyid Nur -- Pekanbaru :
UR Press, 2012
218+x hlm. ; 14 x 20,5 cm
ISBN 978-979-792-306

Mengenang Kematian Isteri Tercinta Hj. Rajimawati (Taty)
Cinta dan Sayang
Teruntuk Anak-anak tersayang
Kiky, Ery dan Opy

Pembuka Kisah
USIANYA masih terbilang muda. Tapi hampir semua
kewajiban tertunaikan sudah. Lahir dan batin terselesaikan
dengan indah. Rasanya tiada beban yang dia abaikan.
Menjelang umurnya baru menanjak ke 45 tahun, Yang
Maha Kuasa dan Maha Adil menjemputnya. Tak ada yang
dapat menghalang. Tuhan benar, menunjukkan kekuasaan-
Nya. Cinta dan sayang tak mampu menghalang. Bahtera cinta
itu berlayar sudah.
Sebagai isteri, dia sudah laksanakan kewajiban dengan
utuh: mengasuh, merawat dan membesarkan anak-anak tanpa
cela. Tanpa pembantu ia mengurus rumah tangga. Makanminum
suami dan anak-anak tidak pernah terlalaikan
menyiapkannya. Hanya ketika sakit saja dia tak melakukan
dengan sempurna. Dan itu hal yang seharusnya begitu sebagai
manusia.
Sebagai hamba Allah dia sangat taat bergama. Itu bukan
penilaian subjektif karena dia sudah tiada. Meskipun di awal
bahtera rumah tangga, ilmu dan amal agamanya menjadi
kewajiban dan bersumber dari saya, suaminya namun di
pertengahan dan di ujung perjuangan, dia membuktikan kalau
dia sebenarnya jauh lebih taqorrub kepada-Nya. Itu objektif
adanya.
Bersama suami, alhamdulillah Allah telah mengizinkan
dan memanggilnya menunaikan ibadah haji, kewajiban dan
keinginan setiap muslim-muslimah meskipun tidak semua
berkesempatan pergi. Dia pun ikut berbagai pengajian untuk
melengkapkan ilmu dan pengetahuan yang diberikan suami.
Dia memang isteri teladan yang pergi tanpa ingin
menyusahkan. Selamat jalan sayang.
Karimun, Agustus 2011
M. RASYID NUR

Daftar Kisah
Pembuka Kisah .................................................................... vii
1. Sore Sabtu Pilu............................................................ ........1
2. Perginya Isteri Teladan ......................................................13
3. Misteri Penyebab Kematian ..............................................24
4. Minta Mandikan di Kamar ................................................36
5. Itukah Pertanda Musibah? .................................................46
6. “Hanya Kematian akan Memisahkan Kita, Neng” ..........66
7. Cinta Bersemi Melalui Surat .............................................77
8. “Abang Harusnya ‘Dah Jadi Duda” ..................................88
9. Nikah Gantung ..................................................................96
10. Pergi Haji ‘Biaya Sendiri’ ..............................................104
11. Tak Mengeluh di Anak Asuh......................................... 120
12. Misteri Mimpi Pasca Pergi ........................................... 126
13. Surat-surat Itu ................................................................ 131
14. Catatan ‘Sabtu Malam’: “Tenanglah di Sana, Sayang”. 197
Tentang Penulis ....................................................................218

TEMAN-TEMAN YANG BERMINAT INGIN MEMBACA LENGKAP, silakan hubungi penulis di HP/WA 081261024355 atau ke nomor khusus (pulsa biasa) di 08127094687

Harga dan ongkir bisa dijelaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...