CHRIS John dan Daud Yordan, dua petinju Indonesia penyadang gelar
juara dunia WBA dan IBO masing-masing berhasil mempertahankan sabuk juaranya
atas lawannya masing-masing di Marina Bay Sands, Singapore. Kemanangan ini
bermakna ganda karena diperoleh menjelang datangnya tanggal bersejarah, Hari
Pahlawan. Kedua petinju ini seolah memperingati Hari Pahlawan 2012 ini dengan
persembahan sabuk juara masing-masing.
Daud Yordan yang bertarung lebih dulu, menunjukkan kepahlawanannya
di ring tinju dengan mengalahkan petinju Mongolia, Choi Tseveenpurev, (Jumat,
09/11) malam. Meskipun gagal menumbangkan lawannya dengan KO tapi kemenangan
angka mutlak itu cukup buat Daud untuk menjadikan dirinya sebagai pembuat
sejarah bagi Choi. Tentu saja peristiwa malam tadi itu mengagumkan kita, rakyat
Indonesia. Konon, Choi adalah petinju yang belum pernah terkalahkan dengan KO
atao TKO selama ini.
Bagi Daud Yordan kemenangan angka dengan selisih angka yang jauh
itu sangat berarti, tentunya. Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 2012
ini tentu saja kemenangan yang mengharumkan bangsa itu penting pula bagi kita
semua. Peristiwa Heroik 10 November 1945 di Surabaya yang mempertemukan antara
tentara kita melawan penjajah Belanda seolah ikut diperingati oleh kemenangan
di ring tinju ini.
Buat yang menyaksikan langsung atau via televisi yang menyiarkan
langsung malam tadi, kita menyaksikan dari ronde pertama hingga ronde ke-12
Daud Yordan sangat menguasai ring tinju iu. Dia benar-benar menunjukkan
kepahlawanannya. Tanpa dia menyebut diri sebagai pahlawan tentu saja rakyat
Indonesia layak menyebutnya sebagai pahlawan di bidang olahraga, khususnya di
ring tinju.
Daud tidak sendirian membuat sejarah bersempena peringatan Hari
Pahlawan ini. Seorang lagi petinju Indonesia, Chris John juga mencatatkan
namanya sebagai pahlawan di ring tinju. Bertindak sebagai kelas utama, Chris
tidak mengecewakan bangsanya.
Kita dapat menyaksikan, Chris John yang bertarumg di partai
pemungkas tidak kurang menunjukkan kepahlawanannya. Dia tidak ingin
menyia-nyiakan momen peringatan Hari Pahlawan sekaligus momen kemenangan Daud
Yordan beberapa menit sebelumnya. Dua belas ronde yang dijalaninya melawan
petinju Thailand, Chonlatarn Piriyapimyo dia masih menunjukkan kelasnya
walaupun usianya tidak lagi muda. Chris yang umurnya lebih tua menambah rekor
tak terlalahkan untuk dirinya. Dalam 50 kali naik ring, Chris memenangkan 48
kali dan seri dua kali. Sementara Chonlatarn yang sudah 44 kali naik ring dan
belum terkalahkan, kali ini merasakan kekalahan untuk pertama kali. Bagi
Chonlatarn itulah sejarah baru kekalahannya sementara bagi Chris itulah sejarah
manis bersempena hari pahlawan tahun ini.
Bagi kita pula, bersempena memperingati Hari Pahlawan hari ini,
sudah sepantasnya kita merasa bangga dengan tampilnya dua pahlawan tinju
ini. Di tengah catatan kekalahan di berbagai bidang dan cabang olahraga tahun-tahun
belakangan, kemenangan dua petinju ini tentulah penting buat bangsa kita. Kita
tahu cabang buluntangkis, andalan Indonesia selama ini di arena Internasional
sudah lama tidak dapat mencatat sejarah. Kekisruhan di PSSI dengan lahirnya dua
kubu liga di Tanah Air juga menyesakkan dada kita karena tim sepakbola kita
tidak pernah bias bicara di arena jagat raya. Bahkan di Asia dan Asean saja
tertinggal jauh di belakang Negara lainnya.
Maka penampilan kedua pahlawan olahraga ini dapat jugalah mengobati
dahaga juara cabang olahraga bangsa kita. Nama-nama seperti Ferry Sonneville,
Rudy Hartono, Susi Susanti di cabang bulutangkis memang pernah menjadi pahlawan
olahraga kita di blantika dunia. Tapi kini catatan manis cabang teplok bulu
ayam itu sudah lama tiada. Penampilan Daud Yordan dan Chris John malam
tadi itu sudah sewajarnya membuat kita bahagia. Mereka memperingati hari
pahlawan dengan menyumbangkan sabuk juara. Para pelajar, sepantasnya menjadikan
kemenangan dalam momen Hari Pahlawan itu sebagai pelajaran yang berharga. Selamat
Daud dan Chris.***
*Ditulis dari tulisan http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/11/10/daud-dan-chris-peringati-hari-pahlawan-dengan-sabuk-juara-501911.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar