Minggu, 14 Oktober 2012

Belajar Menulis: Kewajiban Meng-update

MENULIS secara rutin tidaklah mudah. Rutin per pekan, per hari atau per jam itu terserah kita. Tapi mengeluarkan ide atau gagasan baik berupa pikiran maupun perasaan lewat tulisan tetaplah tidak mudah. Apalagi wajib rutin, sangat berat. Diperlukan keteguhan dan kesungguhan komitmen.

Mengapa harus membuat tulisan setiap waktu tertentu, itulah pertanyaan pokok yang wajib dipahami dan dijawab sendiri-sendiri. Hanya oleh diri sendiri. Tidak oleh orang lain.



Setiap kita mungkin berkeinginan membuat tulisan atau melahirkan tulisan. Maka untuk mewujudkannya perlu ada pemahaman yang jelas. Mengapa dan untuk harus menulis?

Sesungguhnya ada dua hal pokok yang terkandung di dalam komitmen membuat tulisan setiap waktu tertentu. Pertama bahwa setiap kita pasti mempunyai pesan, harapan, keluhan atau apa saja. Setiap kita tidak akan terlepas dari keinginan bahkan keterpaksaan berhubungan dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial, komunikasi antara kita dengan orang lain adalah keniscayaan.

Dalam keadaan seperti itulah tulisan (selain pembicaraan) menjadi alat penghubung. Artinya, jika kita ingin meneruskan hubungan antara kita dengan orang lain, perlu ada tulisan. Inilah hal pertama dari keberadaan tulisan yang kita lahirkan.

Hal kedua adalah karena setiap keberadaan kita yang masih diberi kehidupan wajib membuktikan kehidupan itu sendiri. Artinya, kehidupan yang kita pikul itu harus dibuktikan dengan memperbaharui tanda-tanda kehidupan itu sendiri. Dan menyampaikan gagasan, pikiran atau sekedar menyampaikan harapan atau keluhan, itulah cara memperbaharui kehidupan. Haruslah selalu di-update tanda-tanda kehidupan yang Tuhan berikan kepada kita. Kematian tidak saja karena hilangnya nyawa dari badan tapi juga bisa karena hilangnya gagasan dan pikiran dari badan.

Di sinilah kita sebenarnya berkesempatan secara terus-menerus belajar menulis. Dan belajar menulis adalah cara yang paling utama dalam memperbaharui kehidupan. Semoga*** 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...